Langsung ke konten utama

jurnal 48: Cermot _ Keong dan kancil



Keong dan kancil
 

Keong dan kancil adalah sepasang sahabat yang sangat akrab. Setiap malam selepas bekerja, mereka sering berbincang-bincang di pinggir padang rumput dimana mereka dan hewan lainnya sering berkumpul disana untuk berbincang-bincang dan mencari makan.
Kancil adalah hewan cerdik dan selalu bersemangat dalam hal apapun. Ia banyak bercerita hal apasaja berulang-ulang kepada keong dengan penuh ekspresi. Kancil selalu mencari tantangan dan menyelesaikan semua pekerjaannya bahkan turut membantu pekerjaan yang lainnya dengan semangat.
Berbeda dengan kancil, keong adalah hewan terlamban diantara yang lain. Ia selalu jauh tertinggal mencapai sesuatu tanpa bantuan kancil. Karena merasa terbantu, keong yang tidak bisa berbuat apa-apa hanya mampu membantu kancil dengan menjadi pendengar yang baik tanpa menginterupsi dan hanya menanggapi sesekali.
Suatu hari, keong dan kancil pergi bersama mencari makan sambil bermain bersama kelinci, rusa, kerbau dan jerapah di hutan dekat rumah mereka. Masing-masing mereka membawa mainan masing-masing ketempat mereka berkumpul kecuali kelinci.
Rusa dan kelinci sangat akrab diantara yang lainnya sehingga rusa meminjamkan mainannya kepada kelinci, sedangkan rusa sendiri meminjam milik kancil dan kancil menjaga mainan yang dititipkan kerbau padanya sementara kerbau dan jerapah sibuk makan siang. Di paling belakang, tampak keong menyusul dengan mainannya sendiri dan memainkannya.
permainan terasa menyenangkan dengan perdebatan masing-masing hingga hari beranjak senja dengan keong yang terus sibuk dengan mainannya sendiri sambil sesekali memberi tanggapan dari cerita kancil, kelinci dan rusa yang terus berbincang-bincang.
Hewan yang paling imut, aku!seru kancil dengan candaannya yang khas sambil melompat-lompat dengan kaki belakangnya.
Ya, terserah sajalah,sahut kelinci dan rusa akhirnya karena lelah melayani candaan kancil yang tidak ada habisnya. Belum ada yang bisa mengalahkan kancil dalam berdebat dan berlari selain si singa, harimau dan srigala, si predator.
Hari semakin senja saat mereka masih sibuk mengerjakan pekerjaan masing-masing. Kerbau dan jerapah telah datang kembali dengan membawa buah-buahan sebagai oleh-oleh. Mereka pindah ke daerah yang lebih terang agar bisa tetap waspada dari predator yang ada.
Kerbau, ayo coba latihan sekarang buat wawancaramu besok, kami akan berperan sebagai dewan, seru jerapah dengan seru.
Oh iya, sehabis itu bisa kau yang berlatih kancil, bukannya besok kau akan pergi wawancara juga? Tanya keong mendukung. Kerbau dan kancil sibuk mengelak dengan malu dan saling menunjuk untuk berlatih lebih dulu.
Waktu terus berlalu sementara kancil dan rusa kembali saling berdebat seperti biasa dengan hal-hal yang tidak jelas. Sambil menunggu, Keong hanya menyelesaikan permainannya yang lain sedangkan kelinci, kerbau dan jerapah sibuk masing-masing tanpa suara.
Keong! Aku belum menyiapkan media buat persentasi dan wawancara kerja besok, pulang yuk! Seru kancil tiba-tiba tepat saat keong menyelesaikan pekerjaannya. Keong yang memang menunggu kancil untuk pulang bersama langsung mengiyakan sementara kancil masih terlihat melanjutkan pekerjaannya yang lain. Keong menunggu sambil sesekali mengobrol bersama jerapah dan rusa. Jerapah yang terlihat sedang kesusahan mengerjakan pekerjaannya yang terlalu rendah untuk dicapainya meminta tolong pada keong. Keong yang melihatv kancil masih sibuk sendiri akhirnya membantu jerapah untuk mengisi waktu dalam diam.
Aku akan pulang dulu saja minta jemput ayahku kesini, aku belum buat perlengkapan wawancaraku besok, seru kancil yang duduk di depan keong, rusa dan jerapah tiba-tiba tak berapa lama kemudian saat keong hampir selesai membantu jerapah yang mengerjakan bagian lain di atas. Keong menoleh kearah kancil. Tampak oleh keong bahwa kancil sudah mulai kesal dan tidak dalam suasana hati yang baik. Dengan secepat mungkin yang bisa dilakukannya, keong menyelesaikan pekerjaannya dan langsung pamit kepada rusa, jerapah, kelinci dan kerbau.
Suasana pergi dan pulang terasa sangat jauh berbeda. Jika saat pergi penuh dengan candaan, cerita dan tawa mengejek pada orang yang dibicarakan, saat ini keong dan kancil diam seribu bahasa. Kancil menolak untuk pulang lewat jalan yang mereka lalui saat berangkat karena hari telah gelap dan memilih jalan memutar. Keong yang langsung paham kalau perasaan kancil sedang tidak bagus hanya mengikuti saja.
Karena tidak tahan dengan suasana yang berubah menjadi kaku, akhirnya keong memutuskan untuk berbicara. Keong mengatakan bahwa apapun yang kita pikirkan dan rasakan lebihbaik diungkapkan. Lebih baik menggerutu atau marah sekalian daripada diam dalam amarah dalam hati, itu tidak melegakan, sebaiknya keluarkan saja, diam membuat perasaan yang lain menjadi tidak nyaman dan segan. Tentu saja keong lebih senag mendengar gerutuan kancil yang tidak suka ankan sesuatu seperti biasanya daripada terus diam. Hal ini membuatnya merasa bersalah karena membuat kancil menunggunya.
Sesampai didepan rumah, keong dan kancil berpisah tanpa mengatakan apa-apa sehingga membuat keong semakin merasa bersalah. Setelah membersihkan tubuh, keong duduk di tepi padang rumput sebelah rumah mereka tempat mereka sering berkumpul. Keong berjanji pada diri sendiri akan menunggu dibawah pohon tersebut sampai kancil keluar dan akan membantu kancil mempersiapkan wawancaranya esok hari.
Tanpa terasa fajar mulai menyingsing di timur. Tanpa sadar, ternyata Keong tertidur saat menunggu kancil. Tampak kakek kura-kura yang berjemur di pinggir sungai mendekat kearahnya dan menanyakan kenapa tidak melihat wawancara kancil hari ini. Dengan terkejut keong menanyakan apakah kancil sudah berangkat dari tadi. Keong langsung membersihkan diri dan pergi ke tempat wawancara kancil walaupun jelas sudah terlambat dari jadwal yang ditentukan.
Keong, kancil meninggalkan kertas ini di rumahnya, bisakah kau antar? Aku harus pergi sekarang dari sini. Ada elang yang sedang mengejarku! Seru burung pipit dengan panik menyerahkan bahan wawancara .
Dia sepertinya memang sedang marah padamu makanya tidak berangkat bersamamu seperti biasanya, jadi kuharap dengan kau membantunya saat ini, kalian bisa lebih cepat baikan. Tutur burung pipit lagi kemudian pergi. Tentu saja keong menerima dengan senang hati dan berharap agar persahabatannya dengan kancil tidak rusak begitu saja.
Memakan waktu yang agak lama hingga keong sampai di lokasi wawancara. Dilihatnya kancil sedikit pucat dan langsung merubah raut wajahnya dengan dingin saat melihat keong membawa perlengkapan wawancaranya yang tertinggal.
Kancil, aku minta maaf jika aku membuatmu menunggu saat aku dan jerapah mengerjakan pekerjaannya semalam, apakah kau masih marah padaku? Tanya keong. Kancil memberikan sekilas senyumnya dan menerima kertas dari keong dan langsung pergi.
Keong yang masih merasa tidak enak hati, mengikuti dari belakang dalam diam dan melamun dan tersadar saat membentur kerikil yang cukup besar di depannya dan mengaduh kesakitan. Sambil mengusap kepalanya, keong menoleh kesana kemari melihat apakah ada yang melihat sikap bodohnya tadi.
Namun, tak sengaja dilihatnya seekor jaguar mengendap-endap direrumputan tinggi. Keong langsung mengalihkan pandangannya kearah kancil yang sibuk menyusun bahan wawancaranya.
Kancil, lari!!! Ada jaguar!! Seru keong sekuat-kuatnya. Kancil yang terkejut mendengarnya langsung lari. Ia tahu jaguar tidak akan mempedulikan si keong.
Keong, kau sembunyi saja!! Seru kancil yang terus lari melewati seekor itik yang berlari berlawanan arah. Tentu saja, keong yang lamban tidak sempat bersembunyi. Tapi ia merasa aman dari jaguar tanpa tahu ada itik di sekitarnya.
Hari telah sore saat kancil akhirnya kembali ke lokasi wawancara atas permintaan burung pipit karena keong belum juga pulang. Ditengah jalan ia bertemu dengan rusa, jerapah dan kelinci yang terlihat serius sehingga membuatnya bertanya karena penasaran.
Benarkah kau tidak tahu? Seekor itik tadi sudah memisahkan keong dari tempurungnya saat wawancara tadi pagi. Ia sudah tidak ada lagi. Jawab rusa. Tentu saja hal itu membuat kancil terkejut. Ia belum sempat berbaikan dengan keong yang bahkan menyelamatkannya dari jaguar yang mengintainya pagi ini. Kancil kembali mengingat kata-kata keong semalam padanya, bahwa apapun yang kita pikirkan dan rasakan lebihbaik diungkapkan. Lebih baik menggerutu atau marah sekalian daripada diam dalam amarah dalam hati, itu tidak melegakan, sebaiknya keluarkan saja, diam membuat perasaan yang lain menjadi tidak nyaman dan segan.

Komentar

Postingan populer dari blog ini

Jurnal 23 Geografi Regional Indonesia: Pulau Sumatera

“SUMATERA” MAKALAH OLEH: DEWI SURYANI 13178/2009 PROGRAM STUDI PENDIDIKAN GEOGRAFI JURUSAN GEOGRAFI FAKULTAS ILMU SOSIAL UNIVERSITAS NEGERI PADANG 2012   KATA PENGANTAR Puji syukur Penulis sampaikan kepada Allah SWT, yang atas rahmat-Nya maka Penulis dapat menyelesaikan penulisan makalah yang berjudul “ Sumatera ” ini. Pada kesempatan ini, tak lupa Penulis mengucapkan terimakasih kepada pihak-pihak yang telah membantu kelancaran pembuatan dan dalam melengkapi isi makalah yang sebelumnya tidak diketahui oleh Penulis. Penulis menyadari bahwa baik dalam penulisan maupun isi dari makalah ini masih memiliki kekurangan. Oleh sebab itu, Penulis mengharapkan sumbangan pemikiran berupa kritik dan saran yang membangun demi kesempurnaan penulisan. Penulis berharap bahwa makalah ini dapat bermanfaat dalam pengembangan pengetahuan para pembaca mengenai Pulau Sumatera ...

jurnal 25 Langkah-Langkah Meraih Impian

  Meraih  Mimpi  Yuk!!! !!! Guys, pernah bermimpi nggak? Bagaimana impianmu itu? Sudahkah ada yang tercapai di hidupmu? Bagaikan didunia sihir, dengan memiliki impian, kita akan memiliki motivasi untuk hidup. Kenapa? Karena kita telah memiliki sesuatu yang ingin kita raih. Mau bukti? Lihat saja contoh yang paling terlihat, yaitu keberhasilan seorang Agnes Monica ataupun JK Rowling atau tokoh besar lain. Tentunya sebelum mereka berhasil sampai titik puncak saat ini, mereka memiliki mimpi. Mimpi yang benar-benar mereka inginkan. Nah, dari situlah timbul suatu keinginan untuk mewujudkan mimpi tersebut. Diikuti dengan niat yang sungguh-sungguh, maka bukan hal yang tidak mungkin jika mimpi yang kita inginkan akan dapat kita raih. Mimpi. Percaya atau tidak, setiap orang akan dengan mudah memiliki impian. Entah itu impian yang besar ataupun impian yang dekat dengan dirinya. Hanya saja, tidak semua orang beruntung untuk mewujudkannya. Untuk meraih impian kita, ap...

Jurnal 66: Dibuang Sayang, catatan Peta Ishoyet

Membuat peta ishoyet Langkah-langkah: 1.      Plotkan stasiun wilayah pengamatan, posisi stasiun (termasuk stasiun tetangga terdekat) jumlah curah hujan. 2.     Hubungkan masing-masing stasiun terdekat dengan garis sehingga membentuk bangun ∆ . 3.     Tentukan masing-masing titik curah hujan yang diinginkan berdasarkan interval yang ditetapkan sebelumnya (10, 20, 40, 50 dan 100)dengan menggunakan rumus dibawah ini. α AB    = jarak titik angka yang dicari N       = jarak antara stasiun A ke B NA     = angka curah hujan stasiun A NB      = angka curah hujan stasiun B 4.     Hubungkan masing-masing titik curah hujan yang sama dengan garis (tambahkan arah angin rata-rata wilayah) 5.     Tentukan luas masing-masing wilayah sesuai dengan metode bujur sangkar ...