Langsung ke konten utama

Postingan

Menampilkan postingan dari 2018

jurnal 86; face, name and the other

Rasanya agak cemas juga setelah mendengar tentang Prosopagnosia  tentang penyakit yang digadang-gadangkan bahwa itu adalah penyakit sombong. bagaimana tidak, jangankan sekali, nberkali-kali bertemu dan berkenalan tetap saja tidak kunjung ingat dan mengenali lawan bicara. Yh walau sebenarnya bukan benar-benar sombong, hanya saja memang sulit untuk mengingat hal tersebut, dalam hal ini wajah. Walau sebenarnya hal itu terjadi bukan tanpa alasan. Biasanya sih terjadi karena antrara dua hal, kalau bukan karna faktor usia, berarti pernah mengalami kecelakaan yang menyebabkan kerusakan otak akut sehingga sulit untuk merekam informasi tertentu tadi. Prosopagnosia ini sendiripun terbagi menjadi 3. Pertama, prosopagnosia developmental. Jenis yang pertama ini biasanya dialami oleh orang yang sudah berusia lanjut, karena adanya faktor degeneratif akhirnya membuat orang tersebut mudah lupa dengan wajah orang lain karena sudah lama tidak bertemu. Kedua, prosopagnosia aperseptif . Jenis yang kedua i

jurnal 85:space

thanks for give me space for my self. aku benar-benar memang membutuhkan ruang untukku sendiri. terlalu banyak pikiran dan rutinitas membuatku benar-benar menginginkan keleluasaan dan kesendirian untuk beberapa waktu. satu-dua hari akan benar2 membantuku merilekskan dan menikmati ruang untukku sendiri ditengah segala prasangka yang entah datang dariku atau arah lain. agak lega dengan segala situasi yang terjadi meski tak puas dengan keadaan yang lagi dan lagi hanya seperti itu tanpa ada perubahan dari segala situasi dan tempat yang tak sengaja disinggahi dan tempati. kerikil itu tergeletak dipinggir jalan bersama dengan kerikil lain yang diam dalam dingin tak ditoleh bahkan saat menghalang di depan mata bahkan mungkin hanya digeser sedikit agar bersih dari jalan bahkan saat membuat adonan untuk membangunpun kerikil hanya diam melihat kerikil lain di serok kedalam semen dan hanya tetap diam dalam dingin atau kadang bersorak ringan saat beradu dalam pungutan tuk disusun disek

jurnal 84: all about PROFIL PROVINSI JAMBI 2017

jurnal 83; self reminder

lagi-lagi harus terus mengingatkan diri, bahwa segala sesuatu yang terjadi bukanlah sebuah masalah asalkan kita tidak melihatnya sebagai sebuah masalah. tapi tetap saja, menjadi dewasa bukanlah hal yang mudah. ketika kita masih menjadi seorang anak kecil, atau bahkan seorang remaja, segala hal tampak bukanlah masalah, semua bisa terselesaikan dan teratasi. atau mungkin masalah itu sendiri tak terlihat di pelupuk mata. semua tersembunyi di balik tembok selaput yang tak tertembus oleh pandangan mata. namun ketika usia dewasa mulai ditapaki, semua hal jadi terlihat. hal yang bukan apa-apa ternyata keluar dari selaputnya dan menjadi suatu hal yang membingungkan. hal yang klise saat kita memusingkan tentang materi. tapi apa boleh buat bahwa materi yjuga merupakan hal yang membingungkan dan memusingkan. dunia yang sudah mulai gila ini selalu memperhitungkan dan mengungkit yang namanya materi. ketidakpuasan menjadi titik tolak permasalahan yang ada sehingga segaa sesuatu menjadi hal yang pat

jurnal 82: a good teacher

guru tak hanya sebagai profesi, tapi juga status sekaligus peran yang banyak dimiliki oleh orang umum di dunia ini. tidak terbatas hanya pada profesi mengajar di sekolah, bahkan bmbel, tutor atau  anak kecil pun bisa menjadi seorang guru. ya, setiap orang adalah guru dengan caranya masing-masing. karena ketika seseorang sudah menyumbangkan pengetahuan yang dimilikinya kepada orang lain, maka orang tersebut sudah pantas disebut guru. setidaknya itu pendapatku. menjadi guru adalah hal yang baik dan terpuji, tapi untuk menjadi seorang guru yang baik, tidak semua guru dapat menjadi guru yang baik. (cuma opini lhooo #peace :p) ketika seorang guru bertanya pada dirinya sendiri bagaimana cara menjadi guru yang baik, dan kemudian ia terus mencoba hal yang baru karena belum merasa menjadi guru yang baik, maka saat itulah guru tersebut bertitel guru yang baik. karena guru yang baik tidak akan merasa puas dengan informasi yang ia berikan kepada anak didiknya, tidak pernah merasa cukup akan peng

jurnal 81: Memuji atau Tidak?

Di dunia ini siapa sih yang tidak kenal dengan pujian? Komentar "bajumu bagus", atau "kamu baik banget deh" setidaknya pernah kita ucapkan pada orang lain atau orang lain ucapkan pada kita, atau mungkin dari orang ketiga. Tapi, waw.. hati-hati saat mengeluarkan pujian. karena pujian itu punya efek candu. mungkin awalnya kita memuji seseorang hanya sebagai wujud terimakasih atas bantuan, menyenangkan orang lain dan sebagainya. tapi yang menerima bisa menafsirkan dengan banyak hal dan cara. salah satunya, jika kita memuji orang dengan berlebihan, atau mungkin dalam bentuk pujian yang wajar namun sering dilakukan, hal ini akan menimbulkan orang yang kita puji menjadi gila akan pujian. dan jika seseorang sudah gila akan pujian, itu artinya orang tersebut cenderung mengalami gangguan jiwa!! wew..  Eits, tapi gangguan jiwa disini bukan artinya gila ya. mereka yang gila pujian umumnya cenderung suka cari perhatian, kurang empati dan terbiasa dipuji dan memuji diri send

jurnal 80: tergantung vs mandiri

Terbiasa mencoba untuk mandiri, sepertinya secara tidak langsung bisa mempengaruhi pola pikir seseorang. Ada seseorang yang memiliki banyak saudara dengan kondisi orang tua yang sibuk di luar rumah sepanjang hari agar bisa mencukupi kebutuhan seluruh keluarga. Alhasil ia dan saudara/i nya selalu berada di rumah dan berbagi tugas untuk semua urusan di rumah. Menjalankan tugas masing-masing menjadi bagian dari hari-hari yang harus terselesaikan pada rentang waktu tertentu. tentu saja yang memantau semua kegiatan adalah yang tertua, sehingga rumah bisa tertata rapi dan bersih, serta lauk pauk tersedia setiap hari. Namun jika ada yang tidak beres, konsekuensi terletak pula pada anak tertua, yang dituntut mampu menggantikan ibu saat ibu bekerja di luar rumah membantu sang ayah. Alhasil anak tertua tentu saja akan bertindak tegas dan terkadang harus keras untuk menghadapi adik-adiknya yang sulit diatur. Terbiasa dengan pembagian tugas dan melakukan sesuatu untuk mengurus diri sendiri, ten

jurnal 32 Magang

Hi Guys.. Magang itu ternyata berat ya??? Well, sebenernya aku nggak ngerasain sih gimana magang. Secara, di prodiku nggak ada mata kuliah magangnya. Sebenernya nih cerita tentang pengalaman magang pertama teman kosku. Doi kuliah di kampus yang sama tapi prodi na tata boga . Masak-masak gitu deh ceritanya... Selama doi kuliah terutama praktek buat kuenya, itu berkah buat kami (semua anak kos), makan kue gratis gitu lho.. Hahaha. Apalagi kalo kue na yang aneh-anek alias belum pernah kami cicip alias liat doang di toko roti, Bbbeeh... Maknyus dah. Sabtu kemaren adalah hari pertama doi magang di salah satu hotel mewah di padang. Nggak tanggung-tanggung, awal magang, langsung pegang acara yang lumayan besar. Yang ngadain orang cina. Ada Judika lho yang datang buat ngisi acara disana!! (Hwaa... Iri, pengen liat juga si judika manggung secara live v(~o~)v ) Kembali kecerita temenku, karena awal magang langsung pegang acara besar, katanya si doi jadi sibuuk amir. Nggak sempat yang namany

jurnal 79: cuitan ciut

Belum ada 2 bulan sejak terakhir kali mengobati laptop yang mulai ngambek karena faktor usia. Bulan lalu 'Doracer' minta ganti HDD baru, sekarang didiagnosa mainboardnya. Keduanya diminta dalam waktu genting. Sebelumnya tepat saat deadline pengumpulan perangkat, dan sekarang tepat saat deadline pembuatan soal. Alhasil, beralih ke manual alias tulis tangan.  Ditengah keruwetan tugas-tugas yang terus bertambah, sekarang ditambah lagi dengan tidak sinkronnya NIK ama no KK. Mau ngurus sekarang lagi di perantauan. Padahal pendaftran cpns tinggal beberapa hari lagi. Nggak mungkin kelar semua urusan buat nyebrang pulau dengan tepat waktu. Belum cukup dengan itu, ditambah lagi dengan peringatan sejak awal kalau utn sudah dekat.. tidak sampai 3 bulan lagi, utn bakal merengkuh kuat, perjuangan bakal mati-matian buat bisa lolos dari rengkuhan utn setelah sebelumnya harus menyebrangi ukin. Nggak cuma itu. Self conflict terkadang ikutan nimbrung tanpa aba-aba. diumur segini masih seperti

Jurnal 78: ketika placement test

Tak seperti di tempat itu Semua memakai arloji bermerk Semua memegang mesin pintar sendiri Milik sendiri Rambut rapi bak ditata penata rias Atau kerudung putih nan rapi licin bagai perosotan Tampan rupawan, cantik jelita Rapi nan tenang bagai seorang Tapi mereka sama Kerutan menghiasi kening Tangan menopang dagu Jari menggaruk dagu, kepala, bahkan masuk kemulut Tatapan kosong menatap layar monitor Komat kamit bak baca mantra Menggali ingatan yang sembunyi di lubang ingatan Bahkan mencuri waktu berdiskusi semakin waktu berjalan Mereka berbeda Mereka sama Tak seperti tempat itu Mereka tak perlu jauh melangkah kaki Si roda empat siap menghantar dan menghadang di depan pintu Peluit merongrong dari sarangnya tak berdaya Mereka berbeda Mereka sama Melangkah menggapai asa Mendaki menaiki terjalnya medan Menikmati proses berharap pada harapan Menyiapkan diri dari waktu yang bergulir Mereka berbeda Mereka sama

jurnal 77: Lost

Setelah beberapa chapter tulisan ala-ala selesai ditulis, everything is gone. Lost at nowhere (?) Salahku sendiri sih, nggak backup data. Alhasil, saat laptop rusak, hdd rusak, hilang deh semua. Dan parahnya lagi, tingkat pelupa yang tinggi memenuhi kehilangan ini. aku lupa dengan yang telah aku tulis. Hanya tahu garis besarnya saja.. Tourist, Alur Dhea, Tita, is gone.. Hhhhh.. i out of words.

Jurnal 76: My Poem

Permainan Kata by: myself Aku bukan orang yang pandai memainkan kata Hingga hati sering berlebih mengikat dada Keindahan apapun tak mampu membuatku melahirkan kata emas memuji Namun hanya kosong diam, tercenung dan ingin menikmati Tak mau lepas dari kilauan matahari di ujung horizon di atas air yang bergemuruh Tak mau berdalih melihat kerlipan dilangit dan di bumi Terpana tanpa mampu mengungkapkan apapun Jika kau tanya tentang keindahannya Aku takkan mampu membuatmu tertarik dan ikut terpukau Tersipu oleh tarian alam Kemolekan nusantara yang selalu berbeda Bahkan rekaman gambar takkan mampu mengatakan indahnya Kebesaran karunia berupa mata Aku bukan orang yang pandai memainkan kata Hingga kepala buram mengikat mengruhkan Kala aku melihat hal yang menyedihkan Yang terpenca rapi tak hanya di sudut ibukota Yang duduk diam mengharap belas kasihan Kau takkan menemukan apa yang sebenarnya terlihat Hanya akan menatap kosong beriring kesal Ketika

jurnal 75: Pendidikan diperbatasan harus tetap menyenangkan

jurnal 74: Kisah klasik

Duduk diam sendiri di pojok perpustakaan sekolah yang satu bulan belakangan ini aku tempati selama tugas, mendengarkan lantunan musik dari salah satu band legendaris nusantara, menjadikan kilasan-kilasan masa lalu yang berharga bersama para sahabat yang telah terpencar tak tentu dimana muncul beriringan. Masa sekolah, masa bermain, masa menghabiskan waktu tanpa mengerjakan hal yang berarti selain bercerita, berkumpul, bermain, bernyanyi, dan kegiatan apapun itu. Well, sesuai judul lagu yang terus mengalun dari speaker yang singgah di telinga, semuanya benar-benar sudah menjadi kisah klasik. Kerinduan berkumpul bersama tanpa peduli apa yang telah dilalui maupun yang menanti dimasa depan. Kisah bahagia dimasa lalu telah berubah menjadi kisah haru nan klasik yang menumbuhkan harapan murni tentang kerinduan. Bahagia tak selamanya jadi bahagia, sedih tak selamanya menjadi kesedihan. Semua akan berubah, beriringan dengan berjalannya waktu. Kadang semua hal itu akan berubah dengan keharu

Jurnal 73; Catatan ku - Jenis Magma

Jenis Magma berdasarkan sifatnya S umber :  https://blogger.googleusercontent.com/img/b/R29vZ2xl/AVvXsEhbdBKCr3f_NSTQy3JUo567MKeIKd1teF-qtGOZU3Pv70lL2ptmDMFst5QVIIFgnOau9MltSYv3l9FNOAnTZTNBcRJxcsJi66xPQ7M6G3721kRv93gjLbzT293UFtdwkBlwEOE51CKTg7g/s1600/magma.jpg Tidak hanya air, ternyata magma juga ada yang sifatnya cair maupun kental lho.. Perbedaan kedua macam magma ini juga merupakan salah satu penyebab bagaimana bentuk permukaan bumi. bahkan sampai ke material ataupun mineral yang ada di dalam buminya. Yuk kita lihat perbedaan kedua jenis magma ini. Magma Basa Magma ini bersifat basa sehingga biasanya berupa magma yang encer alias cair. Contohnya seperti gunung yang ada di Kepulauan Hawai di Amerika, juga banyaknya gunung laut yang ada di Indonesia seperti gunung bawah laut yang belakangan sering bergejolak d bengkulu. Kesimpulannya, magma basa nan encer ini umumnya terdapat pada wilayah yang morfologinya datar/rendah. Karena sifatnya yang encer nan cair, maka batuan yang t

Jurnal 72; CerBung - Tourist chapter 2

Tourist - Chapter 2 “Hmm mm mm..” senandung Ara terdengar dari arah dapur mengikuti irama musik dari pengeras suara di ruang tengah yang memecah keheningan rumah. Sudah seminggu berlalu sejak penemuan mayat didepan rumah. Hingga saat ini orang tuanya masih belum pulang dari pulang kampung, karena bapak langsung bertolak ke kota lain untuk proyeknya, sedangkan mamak masih ingin di kampung halaman, maklum, sudah bertahun-tahun sejak ia terakhir pulang ke kampung halaman tempat kakek dan neneknya tinggal. Ruang tengah tampak lebih penuh dari biasanya. Penuh dengan kertas dan buku yang bertebaran di sekitar laptop yang Ara letakkan tepat di tengah ruangan di atas meja pendek yang ia ambil dari kamar. Berusaha untuk meneruskan tugas akhirnya setelah survey lapangan kemarin. Hanya saja saat ini mulut dan perutnya mengkhianati rencananya, sangat ingin mengunyah. Alhasil, di dapurlah Ara sekarang sibuk membuat adonan kue dan memasukkannya kedalam panggangan. Sembari menunggu panggangan