Langsung ke konten utama

jurnal 62: Terbiasa

Bulan Ramadhan.. emang bulan yang penuh dengan hikmah dan hidayah..
Tahun-tahun lalu paling lama hanya satu minggu lebih aku berada diperantauan untuk kuliah saat bulan puasa berlangsung. tidak begitu terasa memang. dan alhasil aku selalu shalat tarawih di mesjid dekat rumah, yang kalau dipikir-pikir berjalan dengan cepat karena jam setengah sembilan malam sudah selesai dan pulang kerumah buat tadarus bersama kakak dan adikku. Tidak ada yang namanya ceramah ramadhan kecuali saat ada safari ramadhan atau malam nuzul qur'an. selebihnya rutinitas yang ada adalah shalat isya, tarawih, witir, pulang atau tadarus bersama.
Bulan puasa ini sedikitada kegiatan tambahgan karena aku menjalani di perantauan. pertama kali datang ke mesjid a, terasa lama sekali terutama karena penceramah seperti membaca dongeng sebelum tidur. alhasil, banyak komentar yang keluar di kepalaku yang sibuk membanding-bandingkan antara efisien waktu, isi ceramah, dan lain-lain. sebenarnya its ok, but mungkin karena aku sedang capek dan jeda terlalu lama, aku jadi komentar ini itu.
selanjutnya hari kedua di mesjid b, yang ternyata lebih bisa kuterima. tidak terlalu lama seperti malam sebelumnya dan isi ceramahnya jelas, yaaah, walaupun waktu pulang tetap sama yaitu jam setengah 10 malam. tapi sikap saling menghargai dari orang-orang di mesjid itu yang ku suka. hingga akhirnya malam ketiga juga kukunjungi. jujur aku dulu sangat suka mendengar ceramah, apalagi waktu zaman Aa Gym masih ceramah setiap minggu di sctv dulu. asik. cuma karena sudah lama tidak mendengar, sekali-kali mendengar eh ternyata ustadnya lebay n kurang asik pluss sama rata cara ceramahnya, jadi aku mulai bosan. (kesamber setan kali yaa... :-P ) well, belakangan ini berteman dengan seorang teman yang sedang insyaf n banyak memberi motivasi, aku jadi kebawa lagi, walaupun jujur saja terkadang masih malas mendengarkan hal yang sama berulang-ulang. tapi aku coba terima dulu. Hingga akhirnya, malam ini, saat aku duduk diantara jemaah lain yang mengikuti tausiyah ramadhan, tiba-tiba terpikir di kepalaku. kenapa aku sempat merasa malas melakukan hal ini? mendengar ceramah, duduk berlama-lama di mesjid mendengarkan ustad menyampaikan tausiyahnya?  padahal, hal ini sangat menentramkan? ya, setelah dipikir-pikir, selama aku duduk di dalam mesjid yang menurutku terasa nyaman, aku merasa tentram. dan kuakui aku menikmati saat menunggu selesai sambil mendengarkan isi ceramah yang belakangan membuatku bosan karna isinya selalu sama. Dan kali ini kuakui aku salah. dalam seminggu ini aku mulai terbiasa dengan rutinitas yang biasanya selalu ku keluhkan karna merasa bosan. mungkin dulu aku selalu menjudge tanpa mencoba dulu. padahal mencoba untuk kebaikan tidak ada ruginya.

inti dari ceritaku ini, pertama, jangan menjudge hal-hal baik itu membosankan tanpa kita tahu betapa menyenangkan dan menentramkan jiwa. dan kedua, untuk menerima suatu kebiasaan memang butuh waktu. setidaknya cobalah dalam waktu satu minggu secara rutin. walaupun perasaanmu bilang malas, membohongi diri, padahal yang dilakukan adalah hal benar dan baik, mungkin itu bukan kata hatimu, tapi bisikan sisi buruk manusia. insyaallah jika kita paksa diri kita melakukan hal itu terus menerus secara rutin beberapa kali, kita akan mulai terbiasa dan merasa hal itu adalah hal yang menyenangkan.

Komentar

Postingan populer dari blog ini

Jurnal 23 Geografi Regional Indonesia: Pulau Sumatera

“SUMATERA” MAKALAH OLEH: DEWI SURYANI 13178/2009 PROGRAM STUDI PENDIDIKAN GEOGRAFI JURUSAN GEOGRAFI FAKULTAS ILMU SOSIAL UNIVERSITAS NEGERI PADANG 2012   KATA PENGANTAR Puji syukur Penulis sampaikan kepada Allah SWT, yang atas rahmat-Nya maka Penulis dapat menyelesaikan penulisan makalah yang berjudul “ Sumatera ” ini. Pada kesempatan ini, tak lupa Penulis mengucapkan terimakasih kepada pihak-pihak yang telah membantu kelancaran pembuatan dan dalam melengkapi isi makalah yang sebelumnya tidak diketahui oleh Penulis. Penulis menyadari bahwa baik dalam penulisan maupun isi dari makalah ini masih memiliki kekurangan. Oleh sebab itu, Penulis mengharapkan sumbangan pemikiran berupa kritik dan saran yang membangun demi kesempurnaan penulisan. Penulis berharap bahwa makalah ini dapat bermanfaat dalam pengembangan pengetahuan para pembaca mengenai Pulau Sumatera ...

jurnal 25 Langkah-Langkah Meraih Impian

  Meraih  Mimpi  Yuk!!! !!! Guys, pernah bermimpi nggak? Bagaimana impianmu itu? Sudahkah ada yang tercapai di hidupmu? Bagaikan didunia sihir, dengan memiliki impian, kita akan memiliki motivasi untuk hidup. Kenapa? Karena kita telah memiliki sesuatu yang ingin kita raih. Mau bukti? Lihat saja contoh yang paling terlihat, yaitu keberhasilan seorang Agnes Monica ataupun JK Rowling atau tokoh besar lain. Tentunya sebelum mereka berhasil sampai titik puncak saat ini, mereka memiliki mimpi. Mimpi yang benar-benar mereka inginkan. Nah, dari situlah timbul suatu keinginan untuk mewujudkan mimpi tersebut. Diikuti dengan niat yang sungguh-sungguh, maka bukan hal yang tidak mungkin jika mimpi yang kita inginkan akan dapat kita raih. Mimpi. Percaya atau tidak, setiap orang akan dengan mudah memiliki impian. Entah itu impian yang besar ataupun impian yang dekat dengan dirinya. Hanya saja, tidak semua orang beruntung untuk mewujudkannya. Untuk meraih impian kita, ap...

Jurnal 66: Dibuang Sayang, catatan Peta Ishoyet

Membuat peta ishoyet Langkah-langkah: 1.      Plotkan stasiun wilayah pengamatan, posisi stasiun (termasuk stasiun tetangga terdekat) jumlah curah hujan. 2.     Hubungkan masing-masing stasiun terdekat dengan garis sehingga membentuk bangun ∆ . 3.     Tentukan masing-masing titik curah hujan yang diinginkan berdasarkan interval yang ditetapkan sebelumnya (10, 20, 40, 50 dan 100)dengan menggunakan rumus dibawah ini. α AB    = jarak titik angka yang dicari N       = jarak antara stasiun A ke B NA     = angka curah hujan stasiun A NB      = angka curah hujan stasiun B 4.     Hubungkan masing-masing titik curah hujan yang sama dengan garis (tambahkan arah angin rata-rata wilayah) 5.     Tentukan luas masing-masing wilayah sesuai dengan metode bujur sangkar ...