Langsung ke konten utama

Perancangan Tes dan Non Tes

Langkah-Langkah Penyusunan Tes

  • Penentuan indikator/tujuan
  • Penyusunan kisi-kisi tes
  • Penulisan butir soal
  • Penelaahan Soal (Validasi Soal)
  • perakitan soal menjadi perangkat tes

Prinsi Penulisan Soal



  • Jelas dan mudah dibaca
  • Mengurutkan soal dari yang mudah-sukar
  • Mengurutkan level kognitif dari yang rendah -tinggi
  • Materi yang diujikan sama dengan materi yang diajarkan
  • Waktu untuk mengerjakan soal sesuai
  • Jelas petunjuk dan perintahnya
  • Urutan materi dalam tes sama dengan urutan materi yang diajarkan
  • Jelas yang diujikan, perintah, dan kriteria penskorannya
  • Berhuungan dengan pengalaman belajar peserta didik dan sesuai dengan dunia riil/nyata

Contoh format kisi-kisi penulisan soal


 Contoh kisi-kisi penulisan soal

Kawasan Kognitif

Kawasan Kognitif adalah kawasan yang membahas tentang  tujuan pembelajaran yang berkenaan dengan proses mental yang berawal dari tingkat pengetahuan sampai ketingkat tinggi yakni evaluasi yang terdiri dari: ingatan, pemahaman, aplikasi, analisis, sintesis dan evaluasi.

Pengetahuan

Pengetahuan adalah aspek yang paling dasar dalam taksonomi Bloom. pada tingkatan kemampuan ini seseorang diminta untuk dapat mengenali adanya konsep, fakta atau istilah-istilah. Contoh kata kerjanya yaitu menyebutkan, menjelaskan, mengulang, memilih dan lain-lain.

Pemahaman

pemahaman diartikan sebagai kemampuan seseorang dalam mengartikan, menafsirkan, menerjemahkan, peserta didik dituntut hafal dengan sebuah pengertian lalu bisa menjelaskan dengan kalimat sendiri. contoh kata kerjanya yaitu menjelaskan, menguraikan, membedakan, menjabarkan dan lain-lain.

Penerapan

penerapan diartikan sebagai kemampuan seseorang dalam menggunakan  pengetahuan untuk memecahkan berbagai masalah dalam kehidupan sehari-hari. contoh kata kerjanya yaitu melaksanakan, menilai, mengoperasikan dan lain-lain.

Analisis

pada tingkat ini seseorang dituntut untuk dapat menguraikan suatu situasi atau keadaan tertentu kedalam unsur-unsur atau komponen pembentuknya. Bentuk soal yang sesuai dengan komponen ini adalah pilihan ganda atau uraian. Contoh kata kerjanya yaitu menganalisis, menguji, mengaitkan, membandingkan, membedakan dan mengukur.

Sintesis

Pada jenjang ini seseorang dituntut untuk dapat menghasilkan sesuatu yang baru dengan jalan menggabungkan berbagai faktor yang ada. Contoh kata kerjanya yaitu merangkum, menghubungkan, menggeneralisasi, mengkategorikan dan lain-lain.

Penilaian/Evaluasi

Pada tingkat ini dituntut kemampuan seseorang untuk dapat mengevaluasi situasi, keadaan, pernyataan atau konsep berdasarkan suatu kriteria tertentu. Agar evaluator tidak bersifat subjektif diperlukan suatu kriteria atau standar/ukuran. Kemampuan evaluasi merupakan jenjang tertinggi. Kata kerja operasional yang cocok antara lain membandingkan, menilai, memprediksi dan lain-lain.

Pengukuran Ranah Afektif

  • Bloom menyatakan bahwa domain afektif, sama halnya dengan dominan kognitif, tersusun dalam urutan hirarkis.
  • kawasan afektif adalah suatu domain yang berkaitan dengan sikap, nilai-nilai, penghargaan dan penyesuaian perasaan sosial. tingkat afeksi ini ada lima, dari yang paling sederhana ke yang kompleks sebagai berikut:
  1. Kemauan Menerima, merupakan keinginan untuk memperhatikan suatu gejala atau rancangan tertentu, seperti keinginan membaca buku, mendengar musik atau bergaul dengan ras lain. 
  2. Kemauan Menanggapi, merupakan kegiatan yang menunjuk pada partisipasi aktif dalam kegiatan tertentu, seperti menyelesaikan tugas terstruktur, menaati peraturan, mengikuti diskusi, menyelesaikan tugas di lab, atau menolong orang lain.
  3. Berkeyakinan, suatu sikap yang berkenaan dengan kemauan menerima sistem nilai tertentu pada diri individu; seperti kepercayaan terhadap sesuatu, apresiasi (penghargaan) terhadap sesuatu, sikap ilmiah, sikap sosial.
  4. Mengorganisasikan, pengorganisasian berkenaan dengan penerimaan terhadap berbagai sistem nilai yang berbeda-beda berdasarkan pada sesuatu sistem nilai yang lebih tinggi. 

  • Kawasan Psikomotor, domain psikomotor terdiri dari 6 domain yaitu tingkat yang paling rendah, persepsi sampai kepada tingkat keterampilan tertinggi, yaitu penyesuaian dan keaslian.
  • Persepsi, berkenaan dengan penggunaan indra dalam melakukan kegiatan, seperti mengenal menghubungkan suara azan dengan tanda masuk waktu shalat.
  • Seleksi isyarat,menetapkan terhadap isyarat mana harus merespon untuk melakukan suatu tugas tertentu dari suatu kinerja. Pemilihan isyarat meliputi identifikasi isyarat dan mengasosiasikannya dengan tugas yang akan dilakukan. Pemilihan isyarat mencakup pengelompokan isyarat-isyarat ke dalam bentuk pengalaman.
  • Translasi, berhubugan dengan persepsi terhadap aksi dalam membentuk gerakan. ini merupakan proses mental dalam menentukan arti dari isyarat yang diterima untuk aksi. Translasi simbolik yaitu memiliki image atau menjadi teringat terhadap sesuatu, memiliki ide sebagai hasil dari isyarat yang diterima. Translasi juga mencakup insight yang amat esensial dalam pemecahan masalah. Translasi sensori meliputi umpan balik, yaitu pengetahuan tentang efek dari suatu proses, translasi merupakan kontinyu dari gerakan yang sedang dilakukan.
  • Kesiapan untuk kegiatan dari pengalaman tertentu. Kesiapan mental, kesiapan fisik dan kesiapan emosi untuk melakukan suatu tindakan.
  • Gerakan terbimbing, yaitu gerakan yang berada pada tingkat mengikuti suatu model dan dilakukannya dengan cara meniru model tersebut dengan mencoba sampai dapat menguasai gerakan yang benar.
  • Gerakan, berkenaan dengan penampilan respon yang sudah dipelajari dan sudah menjadi kebiasaan, sehingga gerakan yang ditampilkan menunjukkan suatu kemahiran (seperti meulis, menata, menari dan lain-lain)
  • Gerakan yang komplek, adalah gerakan yang berada pada tingkat keterampilan yang tinggi, dapat menampilkan suatu geraka  yang menuntu pola tertentu dengan tingkat kecermatan dan keluwesan dengan efisiensi yang tinggi.
  • Penyesuaian dan keaslian pada tingkat ini individu sudah berada pada tingkat yang terampil sehingga ia sudah dapat menyesuaikan tindakannya untuk situasi-situasi yang menuntut persyaratan tertentu. Individu dapat mengembangkan keterampilan baru dalam memecahkan masalah tertentu.

Perancangan Instrumen Non Tes

Langkah-langkah Pengembangan Instrumen Non Tes

  • Mengkaji konsep
  • Defenisi konsep
  • Definisi operasional
  • Mengembangkan dimensi dan indikator
  • Membuat kisi-kisi
  • Menulis butir instrumen
  • Proses validasi konsep (pakar)
  • Perbaikan/revisi
  • Uji coba instrumen
  • Perakitan instrumen

Contoh Pengembangan Instrumen Non Tes


 Sikap terhadap mata pelajaran ekonomi

  • definisi konseptual
Sikap terhadap mata pelajaran ekonomi adalah aktivitas mental berupa konseptualisasi mental dan syaraf yang berfungsi sebagai landasan dalam memprediksi sesuatu secara evaluatif sehingga menimbulkan kecenderungan berperilaku secara kognitif, afektif dan konatif dalam pelajaran yang diklasifikasikan (1) materi pelajaran ekonomi, (2) tugas pelajaran (3) buku-buku mata pelajaran (4) penilaian (5) guru mata pelajaran.
  • definisi operasional
Sikap siswa terhadap pelajaran ekonomi diukur berdasarkan kognisi siswa terhadap pelajaran ekonomi, efeksi siswa terhadap pelajaran ekonomi, konasi siswa terhadap pelajaran ekonomi. Dimensi mate pelajaran ekonomi berkaitan dengan (1) materi pelajaran ekonomi, (2) tugas pelajaran (3) buku-buku mata pelajaran (4) penilaian (5) guru mata pelajaran. Skala yang digunakan untuk mengukur variabel sikap terhadap mata pelajaran ekonomi adalah skala Likert dengan rentang skor 5-4-3-2-1, dimana skor ini menunjukkan tinggi rendahnya kedudukan setiap responden dalam memberikan jawaban.

Komentar

Postingan populer dari blog ini

Jurnal 23 Geografi Regional Indonesia: Pulau Sumatera

“SUMATERA” MAKALAH OLEH: DEWI SURYANI 13178/2009 PROGRAM STUDI PENDIDIKAN GEOGRAFI JURUSAN GEOGRAFI FAKULTAS ILMU SOSIAL UNIVERSITAS NEGERI PADANG 2012   KATA PENGANTAR Puji syukur Penulis sampaikan kepada Allah SWT, yang atas rahmat-Nya maka Penulis dapat menyelesaikan penulisan makalah yang berjudul “ Sumatera ” ini. Pada kesempatan ini, tak lupa Penulis mengucapkan terimakasih kepada pihak-pihak yang telah membantu kelancaran pembuatan dan dalam melengkapi isi makalah yang sebelumnya tidak diketahui oleh Penulis. Penulis menyadari bahwa baik dalam penulisan maupun isi dari makalah ini masih memiliki kekurangan. Oleh sebab itu, Penulis mengharapkan sumbangan pemikiran berupa kritik dan saran yang membangun demi kesempurnaan penulisan. Penulis berharap bahwa makalah ini dapat bermanfaat dalam pengembangan pengetahuan para pembaca mengenai Pulau Sumatera ...

jurnal 25 Langkah-Langkah Meraih Impian

  Meraih  Mimpi  Yuk!!! !!! Guys, pernah bermimpi nggak? Bagaimana impianmu itu? Sudahkah ada yang tercapai di hidupmu? Bagaikan didunia sihir, dengan memiliki impian, kita akan memiliki motivasi untuk hidup. Kenapa? Karena kita telah memiliki sesuatu yang ingin kita raih. Mau bukti? Lihat saja contoh yang paling terlihat, yaitu keberhasilan seorang Agnes Monica ataupun JK Rowling atau tokoh besar lain. Tentunya sebelum mereka berhasil sampai titik puncak saat ini, mereka memiliki mimpi. Mimpi yang benar-benar mereka inginkan. Nah, dari situlah timbul suatu keinginan untuk mewujudkan mimpi tersebut. Diikuti dengan niat yang sungguh-sungguh, maka bukan hal yang tidak mungkin jika mimpi yang kita inginkan akan dapat kita raih. Mimpi. Percaya atau tidak, setiap orang akan dengan mudah memiliki impian. Entah itu impian yang besar ataupun impian yang dekat dengan dirinya. Hanya saja, tidak semua orang beruntung untuk mewujudkannya. Untuk meraih impian kita, ap...

Jurnal 66: Dibuang Sayang, catatan Peta Ishoyet

Membuat peta ishoyet Langkah-langkah: 1.      Plotkan stasiun wilayah pengamatan, posisi stasiun (termasuk stasiun tetangga terdekat) jumlah curah hujan. 2.     Hubungkan masing-masing stasiun terdekat dengan garis sehingga membentuk bangun ∆ . 3.     Tentukan masing-masing titik curah hujan yang diinginkan berdasarkan interval yang ditetapkan sebelumnya (10, 20, 40, 50 dan 100)dengan menggunakan rumus dibawah ini. α AB    = jarak titik angka yang dicari N       = jarak antara stasiun A ke B NA     = angka curah hujan stasiun A NB      = angka curah hujan stasiun B 4.     Hubungkan masing-masing titik curah hujan yang sama dengan garis (tambahkan arah angin rata-rata wilayah) 5.     Tentukan luas masing-masing wilayah sesuai dengan metode bujur sangkar ...