Langsung ke konten utama

Jurnal 58: Where I Can Tell My Story?



Palace to Story

Cukup simpan sendiri cerita yang muncul di pikiran. Setidaknya itu akan mengurangi kegiata bergosip. Atau, paling tidak, tuangkan dalam tulisan. Tulis dimana kau merasa nyaman untuk menulis. Bisa di diary atau blog, asal kau yakin itu membuatmu nyaman. Tapi jangan pernah coba-coba untuk bercerita (alias curhat) di jejaring sosial yang jelas-jelas semua orang tahu itu kau. Pasti tidak akan merasanyaman. Karena awalnya berniat untuk mengeluarkan pikiran, bercerita, walaupun tanpa ada yang menjawab, karena terkadang saat berceritapun kita tidak bisa mendengar masukan apapun. Kita hanya butuh di dengar. 

Well, bercerita tanpa ada tanggapan mungkin memang bukan hal terbaik untuk mendapatkan jalan keluar jika kita berbicara tentang masalah. Tapi pastinya butuh waktu untuk kita dapat menerima saran, atau tanggapan. Karena mungkin saja saat itu tanggapan yang baikpun akan terasa tidak benar dan tidak bisa diterima hingga hanya akan menyakiti perasaan sendiri. Semua juga tahu kalau tidak ada yang sama dengan semua orang dalam menyikapi suatu hal. Walaupun hal kecil, semua bisa saja salah mengartikan saran, atau bahkan sikap, karena hal yang sebenarny niat baikpun, bisa jadi mengacaukan.

Bercerita? Yup. Sebagai contoh, saat seorang yang kau kenal, selalu bermain atau setidaknya bersenang-senang, cemas, sedih (maybe) bersama-sama layaknya sahabat atau sekedar teman mungkin(?) sedang sibuk dengan pekerjaannya, pastinya kita nggak mau donk mengganggu pekerjaan mereka dan akhirnya pergi bersama teman lainnya. Pasti nggak ada yang menyangka kalau tujuan baik kita untuk tidak mengajaknya agar pekerjaannya tidak terganggu malah berakibat fatal. Dia merasa tersinggung dan langsung “bercerita”. Alhasil terjadilah perag dingin alias tidak ada tegur sapa dengannya. Karena apa? Karena ia “bercerita”. Seharusnya itu bukan hal yang besar yang patut dipermasalahkan. Tapi, lihat bagaimana bahasa berceritanya dan dimana bercerita. Tempat bercerita sangat penting dan berpengaruh terhadap hubungan kita dengan orang lain. Seperti yang dialami orang yang kukenal tadi, ia bercerita dengan bahasa menyindir langsung dan agak kasar walaupun bahasa yang digunakan bukan dengan dialek (terkadang bahasa dialek bisa mempengaruhi sekeras apa bahasa kita lho, sehingga lebih menyakiti perasaan orang lain). Terlebih lagi dia memilih tempat “bercerita” di jejaring sosial yang sudah pasti banyak dilihat orang yang kita kenal dan semua orang tahu yang menulisnya adalah dia. Tentu saja banyak orang yang merasa bahwa itu ditujukan dengannya. Daripada menimbulkan masalah, lebih baik jika memang tidak tahan untuk bercerita, cari tempat  dan bahasa bercerita yang baik.  Seperti diary. Kalau memang merasa kaku untuk menulis di diary, tulis saja di blog pribadimu. Kebanyakan orang di negara kita ini masih jarang ada orang yang suka membuka-buka blog, kecuali jika sedang mencari tugas. Jadi aku pikir menulis di blog akan aman, karena jika memang ada yang ingin membukanyapun, paling tidak akan memakan waktu lebih banyak untuk mencari, sehingga waktu akan berlalu sebelum dibaca orang lain dan mungkin saja permasalahan yang diceritakan tadi sudah selesai dan kita sudah siap atau bahkan sudah diceritakan pada temanlain sehingga itu sudah bukan masalah lagi.
Yang jelas, ingat saja, semua permasalahan pasti akan terjawab sesuai dengan berjalanya waktu. Waktu, tempat, bahasa, dan sikap adalah kunci berharga kita untuk membuka kotak pandora.

Komentar

Postingan populer dari blog ini

Jurnal 23 Geografi Regional Indonesia: Pulau Sumatera

“SUMATERA” MAKALAH OLEH: DEWI SURYANI 13178/2009 PROGRAM STUDI PENDIDIKAN GEOGRAFI JURUSAN GEOGRAFI FAKULTAS ILMU SOSIAL UNIVERSITAS NEGERI PADANG 2012   KATA PENGANTAR Puji syukur Penulis sampaikan kepada Allah SWT, yang atas rahmat-Nya maka Penulis dapat menyelesaikan penulisan makalah yang berjudul “ Sumatera ” ini. Pada kesempatan ini, tak lupa Penulis mengucapkan terimakasih kepada pihak-pihak yang telah membantu kelancaran pembuatan dan dalam melengkapi isi makalah yang sebelumnya tidak diketahui oleh Penulis. Penulis menyadari bahwa baik dalam penulisan maupun isi dari makalah ini masih memiliki kekurangan. Oleh sebab itu, Penulis mengharapkan sumbangan pemikiran berupa kritik dan saran yang membangun demi kesempurnaan penulisan. Penulis berharap bahwa makalah ini dapat bermanfaat dalam pengembangan pengetahuan para pembaca mengenai Pulau Sumatera ...

jurnal 25 Langkah-Langkah Meraih Impian

  Meraih  Mimpi  Yuk!!! !!! Guys, pernah bermimpi nggak? Bagaimana impianmu itu? Sudahkah ada yang tercapai di hidupmu? Bagaikan didunia sihir, dengan memiliki impian, kita akan memiliki motivasi untuk hidup. Kenapa? Karena kita telah memiliki sesuatu yang ingin kita raih. Mau bukti? Lihat saja contoh yang paling terlihat, yaitu keberhasilan seorang Agnes Monica ataupun JK Rowling atau tokoh besar lain. Tentunya sebelum mereka berhasil sampai titik puncak saat ini, mereka memiliki mimpi. Mimpi yang benar-benar mereka inginkan. Nah, dari situlah timbul suatu keinginan untuk mewujudkan mimpi tersebut. Diikuti dengan niat yang sungguh-sungguh, maka bukan hal yang tidak mungkin jika mimpi yang kita inginkan akan dapat kita raih. Mimpi. Percaya atau tidak, setiap orang akan dengan mudah memiliki impian. Entah itu impian yang besar ataupun impian yang dekat dengan dirinya. Hanya saja, tidak semua orang beruntung untuk mewujudkannya. Untuk meraih impian kita, ap...

Jurnal 66: Dibuang Sayang, catatan Peta Ishoyet

Membuat peta ishoyet Langkah-langkah: 1.      Plotkan stasiun wilayah pengamatan, posisi stasiun (termasuk stasiun tetangga terdekat) jumlah curah hujan. 2.     Hubungkan masing-masing stasiun terdekat dengan garis sehingga membentuk bangun ∆ . 3.     Tentukan masing-masing titik curah hujan yang diinginkan berdasarkan interval yang ditetapkan sebelumnya (10, 20, 40, 50 dan 100)dengan menggunakan rumus dibawah ini. α AB    = jarak titik angka yang dicari N       = jarak antara stasiun A ke B NA     = angka curah hujan stasiun A NB      = angka curah hujan stasiun B 4.     Hubungkan masing-masing titik curah hujan yang sama dengan garis (tambahkan arah angin rata-rata wilayah) 5.     Tentukan luas masing-masing wilayah sesuai dengan metode bujur sangkar ...