Langsung ke konten utama

Jurnal 68: My Stories



Tamtam Si Kucing Hitam Yang Lembut



Di kosku ada seekor kucing yang warnanya hitam pekat dari ujung ekor sampai ujung kepala. Banyak teman-temanku, entah itu anak kos lainnya ataupun teman yang hanya sekedar berkunjung ke kos takut pada si Tamtam. Mereka bilang kucing hitam itu pembawa sial. Kucing hitam itu nakal dan jahat. Tapi bagiku hal itu tidak berlaku untuk si Tamtam.
Tamtam lahir dikos sekitar hampir setahun yang lalu sama temannya si Cantik. Tapi sayang, si Cantik sakit-sakitan sejak kecil. Waktu itu si Tamtam belum bernama Tamtam. Dulu namanya Ganteng. Pernah juga ku panggil Toothless karna dia mirip banget dengan naga di film How To Train Your Dragon. Imut gitu, nakal lagi. Tapi yang jelas, nakal manja. Cuma belakangan, panggilan Tamtam atau Meng lebih mau didengarnya dari jauh sekalipun, ia akan datang mendekat.
Karna si cantik yang sakit-sakitan dan badannya yang selalu konstan besarnya, maka jelas si Cantik butuh perhatian yang lebih dan tentu saja obat. Sebagian anak kos lain yang memang suka kucing lebih menghindarinya dan terus bersama Tamtam, sedangkan sebagian anak kos lain memang dasarnya sudah takut kucing, jadi ya jelas jelas saja menghindar Cantik dan Tamtam. Kalau dipikir-pikir pilih kasih ya? Karna kasihan, ku beli saja makanan nutrisi buat kucing yang katanya biar sikucing sakit cepat sembuh beberapakali berkat saran di beberapa blog para pencinta kucing. Dan akhirnya setelah si Cantik agak baikan, si pencinta kucing di kos memberinya obat (aku belum tahu obat apa, penasaran sih, tapi selalu lupa tanya, LOL) dan sembuhlah si cantik dan semakin besar seperti Tamtam yang tentu saja sudah jauh lebih besar. Sayangnya, setelah beberapa hari sembuh, aku baru sadar, saat aku pulang dari kampus, si Cantik hilang. Setelah tanya sana sini, ternyata si Cantik dibuang! Kasihan Cantik, semoga dapat tuan yang lebih baik yaa.. ~_~
Kalau si Cantik yang selalu sakit-sakitan, Tamtam kebalikannya. Kenapa kebalikannya? Karena setiap saat dia selalu hyperactive. Lucu banget sih kalau ingat waktu si Tamtam masih kecil. Tidak pernah bisa diam. Yang dia kerjakan bermain, makan, tidur, mai lagi dan seterusnya. Bermain? Lucu? Caranya bermain saat kecil berbeda dengan kucing lainnya. Tamtam tidak bisa mengontrol kukunya saat bermain. Siap-siap aja tergores kalo mau main sama Tamtam. Cuma kalau tahu triknya, Tamtam tak akan menggigit dengan keras, ya, hanya bermain. Beda kalau dengan orang yang tidak begitu dikenalnya, pasti akan kesakitan. Selain itu cerewetnya itu lho.. cute sekaligus menyebalkan.. ^_^
Tamtam yang dulu dan sekarang beda. Belakangan ini Tamtan suka main di pelataran rumah, tidak seperti dulu yang hanya ribut didalam rumah. Beberapa kali saat pulang kerumah, Tamtam membawa kucing baru!
Kucing pertama yang dibawanya kucing jantan berwarna putih dan sedikit belang dibeberapa  bagian. Besarnya sama dengan Tamtam. Awalnya kukira yang Tamtam bawa adalah kucing betina, karna mereka akur. (yang kutahu, umumnya kucing jantan ketemu kucing jantan yang ada bakal berantem, makanya kukira betina, hehe). Setelah kuperhatikan, baru deh ketahuan kalau yang dibawa ternyata kucing jantan. Bahkan waktu makanpun, Tamtam memperbolehkan si kucing pendatang makan dipiringnya.
Kucing terakhir yang Tamtam bawa dari luar kucing liar, dan masih kecil! Kalau panjangnya sekitar 10 cm kira-kira berapa umurnya? Pokoknya masih kecil. Kayaknya sih kucing di buang. Kalau kuperhatikan, si kucing kecil ngira si Tamtam induknya deh. Tamtam teeerus diikuti kemana-mana. Tapi lucunya, si Tamtam nyaman aja tuh diikuti, nggak rewel, masih mau berbagi makanan, and, kalo si kecil mengeong, si Tamtam langsung lari mendekat! Tamtam keibuan, hihihi..
Jadi itulah kenapa aku bilang si Tamtam adalah kucing hitam yang baik hati. Dia tidak ragu menolong kucing lainnya, dan tentu saja kalau tuannya kesepian, dia akan selalu datang mendekati dan sibuk disekitar seperti ingin menghibur. ^_^

Komentar

Postingan populer dari blog ini

Jurnal 23 Geografi Regional Indonesia: Pulau Sumatera

“SUMATERA” MAKALAH OLEH: DEWI SURYANI 13178/2009 PROGRAM STUDI PENDIDIKAN GEOGRAFI JURUSAN GEOGRAFI FAKULTAS ILMU SOSIAL UNIVERSITAS NEGERI PADANG 2012   KATA PENGANTAR Puji syukur Penulis sampaikan kepada Allah SWT, yang atas rahmat-Nya maka Penulis dapat menyelesaikan penulisan makalah yang berjudul “ Sumatera ” ini. Pada kesempatan ini, tak lupa Penulis mengucapkan terimakasih kepada pihak-pihak yang telah membantu kelancaran pembuatan dan dalam melengkapi isi makalah yang sebelumnya tidak diketahui oleh Penulis. Penulis menyadari bahwa baik dalam penulisan maupun isi dari makalah ini masih memiliki kekurangan. Oleh sebab itu, Penulis mengharapkan sumbangan pemikiran berupa kritik dan saran yang membangun demi kesempurnaan penulisan. Penulis berharap bahwa makalah ini dapat bermanfaat dalam pengembangan pengetahuan para pembaca mengenai Pulau Sumatera ...

jurnal 25 Langkah-Langkah Meraih Impian

  Meraih  Mimpi  Yuk!!! !!! Guys, pernah bermimpi nggak? Bagaimana impianmu itu? Sudahkah ada yang tercapai di hidupmu? Bagaikan didunia sihir, dengan memiliki impian, kita akan memiliki motivasi untuk hidup. Kenapa? Karena kita telah memiliki sesuatu yang ingin kita raih. Mau bukti? Lihat saja contoh yang paling terlihat, yaitu keberhasilan seorang Agnes Monica ataupun JK Rowling atau tokoh besar lain. Tentunya sebelum mereka berhasil sampai titik puncak saat ini, mereka memiliki mimpi. Mimpi yang benar-benar mereka inginkan. Nah, dari situlah timbul suatu keinginan untuk mewujudkan mimpi tersebut. Diikuti dengan niat yang sungguh-sungguh, maka bukan hal yang tidak mungkin jika mimpi yang kita inginkan akan dapat kita raih. Mimpi. Percaya atau tidak, setiap orang akan dengan mudah memiliki impian. Entah itu impian yang besar ataupun impian yang dekat dengan dirinya. Hanya saja, tidak semua orang beruntung untuk mewujudkannya. Untuk meraih impian kita, ap...

Jurnal 66: Dibuang Sayang, catatan Peta Ishoyet

Membuat peta ishoyet Langkah-langkah: 1.      Plotkan stasiun wilayah pengamatan, posisi stasiun (termasuk stasiun tetangga terdekat) jumlah curah hujan. 2.     Hubungkan masing-masing stasiun terdekat dengan garis sehingga membentuk bangun ∆ . 3.     Tentukan masing-masing titik curah hujan yang diinginkan berdasarkan interval yang ditetapkan sebelumnya (10, 20, 40, 50 dan 100)dengan menggunakan rumus dibawah ini. α AB    = jarak titik angka yang dicari N       = jarak antara stasiun A ke B NA     = angka curah hujan stasiun A NB      = angka curah hujan stasiun B 4.     Hubungkan masing-masing titik curah hujan yang sama dengan garis (tambahkan arah angin rata-rata wilayah) 5.     Tentukan luas masing-masing wilayah sesuai dengan metode bujur sangkar ...