Di kosku ada seekor kucing yang warnanya hitam pekat dari
ujung ekor sampai ujung kepala. Banyak teman-temanku, entah itu anak kos
lainnya ataupun teman yang hanya sekedar berkunjung ke kos takut pada si
Tamtam. Mereka bilang kucing hitam itu pembawa sial. Kucing hitam itu nakal dan
jahat. Tapi bagiku hal itu tidak berlaku untuk si Tamtam.
Tamtam lahir dikos sekitar hampir setahun yang lalu sama
temannya si Cantik. Tapi sayang, si Cantik sakit-sakitan sejak kecil. Waktu itu
si Tamtam belum bernama Tamtam. Dulu namanya Ganteng. Pernah juga ku panggil
Toothless karna dia mirip banget dengan naga di film How To Train Your Dragon.
Imut gitu, nakal lagi. Tapi yang jelas, nakal manja. Cuma belakangan, panggilan
Tamtam atau Meng lebih mau didengarnya dari jauh sekalipun, ia akan datang
mendekat.
Karna si cantik yang sakit-sakitan dan badannya yang selalu
konstan besarnya, maka jelas si Cantik butuh perhatian yang lebih dan tentu
saja obat. Sebagian anak kos lain yang memang suka kucing lebih menghindarinya
dan terus bersama Tamtam, sedangkan sebagian anak kos lain memang dasarnya
sudah takut kucing, jadi ya jelas jelas saja menghindar Cantik dan Tamtam.
Kalau dipikir-pikir pilih kasih ya? Karna kasihan, ku beli saja makanan nutrisi
buat kucing yang katanya biar sikucing sakit cepat sembuh beberapakali berkat
saran di beberapa blog para pencinta kucing. Dan akhirnya setelah si Cantik
agak baikan, si pencinta kucing di kos memberinya obat (aku belum tahu obat
apa, penasaran sih, tapi selalu lupa tanya, LOL) dan sembuhlah si cantik dan
semakin besar seperti Tamtam yang tentu saja sudah jauh lebih besar. Sayangnya,
setelah beberapa hari sembuh, aku baru sadar, saat aku pulang dari kampus, si
Cantik hilang. Setelah tanya sana sini, ternyata si Cantik dibuang! Kasihan
Cantik, semoga dapat tuan yang lebih baik yaa.. ~_~
Kalau si Cantik yang selalu sakit-sakitan, Tamtam
kebalikannya. Kenapa kebalikannya? Karena setiap saat dia selalu hyperactive.
Lucu banget sih kalau ingat waktu si Tamtam masih kecil. Tidak pernah bisa
diam. Yang dia kerjakan bermain, makan, tidur, mai lagi dan seterusnya.
Bermain? Lucu? Caranya bermain saat kecil berbeda dengan kucing lainnya. Tamtam
tidak bisa mengontrol kukunya saat bermain. Siap-siap aja tergores kalo mau
main sama Tamtam. Cuma kalau tahu triknya, Tamtam tak akan menggigit dengan
keras, ya, hanya bermain. Beda kalau dengan orang yang tidak begitu dikenalnya,
pasti akan kesakitan. Selain itu cerewetnya itu lho.. cute sekaligus
menyebalkan.. ^_^
Tamtam yang dulu dan sekarang beda. Belakangan ini Tamtan
suka main di pelataran rumah, tidak seperti dulu yang hanya ribut didalam
rumah. Beberapa kali saat pulang kerumah, Tamtam membawa kucing baru!
Kucing pertama yang dibawanya kucing jantan berwarna putih
dan sedikit belang dibeberapa bagian.
Besarnya sama dengan Tamtam. Awalnya kukira yang Tamtam bawa adalah kucing
betina, karna mereka akur. (yang kutahu, umumnya kucing jantan ketemu kucing
jantan yang ada bakal berantem, makanya kukira betina, hehe). Setelah kuperhatikan,
baru deh ketahuan kalau yang dibawa ternyata kucing jantan. Bahkan waktu
makanpun, Tamtam memperbolehkan si kucing pendatang makan dipiringnya.
Kucing terakhir yang Tamtam bawa dari luar kucing liar, dan
masih kecil! Kalau panjangnya sekitar 10 cm kira-kira berapa umurnya? Pokoknya masih
kecil. Kayaknya sih kucing di buang. Kalau kuperhatikan, si kucing kecil ngira
si Tamtam induknya deh. Tamtam teeerus diikuti kemana-mana. Tapi lucunya, si
Tamtam nyaman aja tuh diikuti, nggak rewel, masih mau berbagi makanan, and,
kalo si kecil mengeong, si Tamtam langsung lari mendekat! Tamtam keibuan,
hihihi..
Jadi itulah kenapa aku bilang si Tamtam adalah kucing hitam
yang baik hati. Dia tidak ragu menolong kucing lainnya, dan tentu saja kalau
tuannya kesepian, dia akan selalu datang mendekati dan sibuk disekitar seperti
ingin menghibur. ^_^
Komentar
Posting Komentar