Langsung ke konten utama

Jurnal 17, kasih tak sampai padi band


Kasih Tak Sampai
Padi Band
Indah, terasa indah
Bila kita terbuai dalam alunan cinta
Sedapat mungkin terciptakan rasa
Keinginan saling memiliki

Namun bila itu semua
Dapat terukir dalam satu ikatan cinta
Tak semudah seperti yang terbayang
Menyatukan perasaan kita

Reff:
Tetaplah menjadi bintang dilangit
Agar cinta kita akan abadi
Biarlah sinarmu tetap
Menyinari alam ini
Agar menjadi saksi cinta kita
Berdua..

Sudah, terlambat sudah
Ini semua harus berakhir
Mungkin inilah jalan yang terbaik
Dan kita mesti relakan kenyataan ini
Reff

Menjadi saksi kita berdua

Well, seperti yang lalu, aku pengen nyeritain kisah seseorang berdasarkan lagu ini. Hmm, kayaknya melankolis banget kalo kayak lagu itu yaa.. tapi yang jelas, emang itulah kisahnya.. Sepenggal kisah dari orang yang kukenal dekat. Yaa, walaupun nggak tau-tau amat, seenggaknya aku tahu sebagian dari kisah ini menurut versiku yang mendengar dari berbagai sumber yang semoga saja dapat di poercaya.
Well, it’s show time.. J
Aku memiliki seorang saudara dari ayahku. Anggap saja namanya Tities. Aku dan beberapa saudaraku yang lain yang tentunya lebih muda darinya biasa memanggilnya Mbak Tities. Beberapa dari kami nggak ragu dan nggak sungkan bilang (asal dibelakang sih, biar doi nggak marah dengarnya) kalau kami ini lumayan iri dengannya. Dia adalah cucu perempuan yang paling disayang oleh nenek dan kakekku. Mungkin itu lantarean dia adalah anak dari bibiku yang memang anak perempuan satu-satunya dari kakek-nenekku dari pihak ayahku. Tapi setidaknya aku lega karena kalau masalah pelajaran sekolah, kami tidak kalah dari dia (xixixi, dasar nggak mau kalah, hehehe).
So, waktu itu aku masih duduk ya, paling baru kelas empat atau kelas 6 SD, sedangkan dia duduk di bangku SMA, entahlah di kelas berapa, yang jelas dia masih SMA, satu tingkat di bawah salah seorang kakak perempuanku. (Sepertinya mereka berdua selalu bersaing sejak kecil karena di perlakukan secara berbeda oleh kakek dan nenekku, bahkan dibelakang masing-masing, mereka menjelekkan satu sama lain. Aku yang saat itu masih kecil, tentu saja hanya mendengarkan tanpa berkomentar, bahkan sering tak mendengarkan keduanya).
Well, suatu hari, entahlah hari apa, yang jelas ia bercerita kepada kakakku –yang kebetulan saat itu sedang bersamaku dan saudaraku lainnya, karena kami memang sering bermain dan berkumpul bersama- seorang teman lelaki disekolahnya telah menyatakan perasaan padanya dan mereka telah jadian. Katanya sih, tuh cowok emang handsome plus tajir. Anggap saja namanya Rudi. Yaah, wajar aja sih, sepupuku yang satu itu memang cantik dari kecil dan supel. And wajar aja dia nerima tuh cowok kalau dilihat dari tentang keterangan tuh cowok. Mana idola dikelasnya lagi.
Next day, yang kayaknya itu hari minggu deh, coz, dia cerita sama kami, bahwa ia kesal dengan pemuda di kampung kami. “kenapa kesal?” tanyaku yang sok nimbrung padahal saat itu aku tidak mengerti arah pembicaraan mereka. “semalam Rudi ntu mau kerumah tau,” ujarnya pada kami… dan kakakku hanya menyeletuk “ciee, ngapel ya..” yang hanya disambut dengan cengiran malu dari Tities.
Ternyata eh ternyata, saat si Rudi mau datang kerumahnya, pemuda kampung kami mencegat dan melarangnya mengunjungi rumah Tities dan memaksa putar balik sehingga otomatis dia tidak jadi datang kerumah Tities. Yaah, daripada babak belur, mending putar balik khan? Kenapa bisa bakal babak belur? Tanyaku saat itu. Setelah dipikir-pikir ternyata karena pemuda kampung kami terkenal kompak dan berani main kasar jika keinginannya tidak dituruti. Jelas saja Tities kesal akan hal itu. Tidak hanya sekali hal itu terjadi, kalau tidak salah hitung, mungkin sudah tiga kali hal itu dilarang. Bahkan yang terakhir kali, si Rudi sempat dipukul sekali. Untung saja tidak terjadi bentrok antar kampung, karena Rudi memang berasal dari kampung sebelah. Tapi seingatku, para pemuda dari kedua kampung ini memang sempat bersitegang dan perang dingin.
Usut punya usut, yaah, setidaknya sekitar beberapa minggu setelah insiden itu terjadi, ternyata hal penyegatan yang dilakukan para pemuda dikampungku ini diawali dari si Rudi itu sendiri. Wajar saja para pemuda kampung kami melarangnya datang. Saat si Rudi berencana datang kerumah Tities, waktu sudah menunjukkan pukul 9 malam lewat. Halloo, itu bukan jam bertamu bung! Setidaknya untuk kampung kami yang masih berstatus desa ini. Dan ternyata para pemuda yang mencegat Rudi adalah para pemuda yang sedang tugas ronda malam. Hahaha… makanya, kalau mau ngapel jangan kemalaman. LOL
Tapi sayang, suatu insiden besar terjadi pada Rudi beberapa sat yang datang. Sepertinya Tities memang sangat menyukai Rudi dan begitu pula sebaliknya. Kenapa? Karena keduanya sudah saling memperkenalkan orangtua masing-masing (padahal mereka masih sekolah lhoo, SMA lagi!).
Well, hari itu sudah sore ketika aku sedang bermain di lapangan didekat rumahku bersama teman dan saudaraku. Kebetulan rumah Tities berdampingan dengan lapangan ini, dan dia saat sore-sore begitu memang sering duduk didepan rumahnya bersama ibunya sambil petanan. Sedangkan aku dan teman-temanku asyik bermain layangan dan berlomba adu ketinggian.
Tiba-tiba, dari jalan kecil dari arah sebelah rumahku, ada dua orang lelaki –seorang sepertinya masih muda dan seorang lagi adalah bapak-bapak – yang menggunakan peci/kopiah hitam, datang dengan terburu-buru (soalnya yang lebih muda yang mengikuti pria yang lebih tua hampir tersungkur saat berjalan dengan langkah yang super lebar), dan menghampiri Tities dan ibunya. Kelihatannya Tities dan ibunya sangat terkejut jika dilihat dari ekspresinya dan kecepatannya berganti pakaian dan Tities langsung ikut kedua orang tadi, sementara ibunya melihat dari luar rumah.
Well, ternyata semua itu karena insiden yang dialami oleh Rudi sore itu. Si Rudi mengalami kecelakaan saat pulang dari kota. Padahal saat itu Rudi sudah hampir sampai rumahnya. Dari arah yang berlawanan ia tertabrak mobil (sampai sekarang aku tidak tahu mobil apa yang menabraknya karena memang ini kasus tabrak lari). Sebenarnya saat itu Rudi tidak meninggal ditempat, namun saat perjalanan kerumah sakit is menghembuskan nafas terakhirnya dia atas mobil bak yang mengantarnya kerumah sakit.  Hmm, kasihan juga dia. Meninggal saat muda.
Setelah kejadian itu, Tities sempat tidak mau pacaran dulu untuk beberapa saat. Bahkan kalau dilihat dari ceritanya mengenai mimpi yang dialaminya –bahwa Rudi mengajaknya pergi dan ia ikut saja namun meminta turun dari motor besarnya di tengah jalan-, sepertinya memang masih selalu ingat Rudi. Namun untungnya hal itu tidak membuatnya terlarut begitu lama.
Well,, Beberapa hari setelah insiden itu, yaah, setidaknya seminggu setelah itu dia sudah ceria kembali dan kembali bersaing dengan kakakku kembali mengenai berbagai hal. Ia pernah berkata padaku saat aku sudah duduk dibangku SMP bahwa terkadang ia masih mengingat Rudi, karena masa pacaran mereka yang memang masih sangat singkat dan sedang hangat-hangatnya menjadi perpisahan yang tidak bisa diganggu gugat, jadi wajar kalau mungkin itu masa pacarannya yang paling manis daripada masa pacarannya dengan pacar-pacarnya yang lain. Karena aku sangat suka menonton film-film, jadi kuberitahu padanya tentang hal yang biasa dilakukan di film-film. Saat ingat dia, lihat saja bintang dilangit, dan anggap saja salah satunya adalah dia. Bintang itu indah, jika ia salah satu dari bintang itu, bisa saja saat itu dan seterusnya dia sedang bergembira karena menjadi indah dan tenang (aiiih,, sok puitis banget ya!! LOL).
Well, mungkin ada benarnya juga. Semua yang terjadi adalah yang terbaik. So, buat apa terus meratapi. Menurutku ini salah satu kisah dan pengalaman yang dapat kupelajari tentang masalan “C” ini. Yaah, kau pasti mengerti kawand.. J

Komentar

Postingan populer dari blog ini

Jurnal 23 Geografi Regional Indonesia: Pulau Sumatera

“SUMATERA” MAKALAH OLEH: DEWI SURYANI 13178/2009 PROGRAM STUDI PENDIDIKAN GEOGRAFI JURUSAN GEOGRAFI FAKULTAS ILMU SOSIAL UNIVERSITAS NEGERI PADANG 2012   KATA PENGANTAR Puji syukur Penulis sampaikan kepada Allah SWT, yang atas rahmat-Nya maka Penulis dapat menyelesaikan penulisan makalah yang berjudul “ Sumatera ” ini. Pada kesempatan ini, tak lupa Penulis mengucapkan terimakasih kepada pihak-pihak yang telah membantu kelancaran pembuatan dan dalam melengkapi isi makalah yang sebelumnya tidak diketahui oleh Penulis. Penulis menyadari bahwa baik dalam penulisan maupun isi dari makalah ini masih memiliki kekurangan. Oleh sebab itu, Penulis mengharapkan sumbangan pemikiran berupa kritik dan saran yang membangun demi kesempurnaan penulisan. Penulis berharap bahwa makalah ini dapat bermanfaat dalam pengembangan pengetahuan para pembaca mengenai Pulau Sumatera ...

jurnal 25 Langkah-Langkah Meraih Impian

  Meraih  Mimpi  Yuk!!! !!! Guys, pernah bermimpi nggak? Bagaimana impianmu itu? Sudahkah ada yang tercapai di hidupmu? Bagaikan didunia sihir, dengan memiliki impian, kita akan memiliki motivasi untuk hidup. Kenapa? Karena kita telah memiliki sesuatu yang ingin kita raih. Mau bukti? Lihat saja contoh yang paling terlihat, yaitu keberhasilan seorang Agnes Monica ataupun JK Rowling atau tokoh besar lain. Tentunya sebelum mereka berhasil sampai titik puncak saat ini, mereka memiliki mimpi. Mimpi yang benar-benar mereka inginkan. Nah, dari situlah timbul suatu keinginan untuk mewujudkan mimpi tersebut. Diikuti dengan niat yang sungguh-sungguh, maka bukan hal yang tidak mungkin jika mimpi yang kita inginkan akan dapat kita raih. Mimpi. Percaya atau tidak, setiap orang akan dengan mudah memiliki impian. Entah itu impian yang besar ataupun impian yang dekat dengan dirinya. Hanya saja, tidak semua orang beruntung untuk mewujudkannya. Untuk meraih impian kita, ap...

Jurnal 66: Dibuang Sayang, catatan Peta Ishoyet

Membuat peta ishoyet Langkah-langkah: 1.      Plotkan stasiun wilayah pengamatan, posisi stasiun (termasuk stasiun tetangga terdekat) jumlah curah hujan. 2.     Hubungkan masing-masing stasiun terdekat dengan garis sehingga membentuk bangun ∆ . 3.     Tentukan masing-masing titik curah hujan yang diinginkan berdasarkan interval yang ditetapkan sebelumnya (10, 20, 40, 50 dan 100)dengan menggunakan rumus dibawah ini. α AB    = jarak titik angka yang dicari N       = jarak antara stasiun A ke B NA     = angka curah hujan stasiun A NB      = angka curah hujan stasiun B 4.     Hubungkan masing-masing titik curah hujan yang sama dengan garis (tambahkan arah angin rata-rata wilayah) 5.     Tentukan luas masing-masing wilayah sesuai dengan metode bujur sangkar ...