Langsung ke konten utama

ALICE EPS 07; Drama ReTalk

-Waktu yang tidak terduga akan memberimu lebih banyak waktu daripada yang diperkirakan-


Acara wisuda SMA Sejong angkatan 2011 sedang berlangsung dimana-mana tampak para lulusan dan orang tua masing-masing sedang merayakan kelulusan. DaYoun tampak berlari ke arah orang tuanya yang berdiri di pinggir lapangan dengan tangan kanan memegang ponsel di telinganya, dan tangan kiri membawa kotak kue. Ibunya menggoda DoYeon yang membawa kue untuk seorang tampan dengan kisah menyedihkan yang keren yang kesepian. DoYeon membantah dengan malu-malu.


Di kelas, HyeonSeok mendekati JinGyeom duduk sendirian di kelasnya dengan ponsel ditangannya. HyeonSeok sudah menebah bahwa JinGyeom akan sendirian disana. Ia berkata bukan untuk menyelamati kelulusannya, namun menyelamatinya atas penerimaannya di akademi polisi sebagai Hoobaenya dan mengajaknya makan samgyeopsal dan soju. Di rumah makan, HyeonSeok mencoba membuat JinGyeom minum namun tetap tak berhasil dengan jawaban yang sangat logis. Disana JinGyeom menanyakan perihal anak HyeonSeok yang ternyata telah meninggal karena kelainan jantung saat dilahirkan, sedangkan HyeonSeok menanyakan perihal tempat tinggal JinGyeom dengan ibunya dulu. JinGyeom memutuskan meninggalkan rumahnya saja. Ia berterima kasih atas kedatangan HyeonSeok dan makanannya. Seorang pria memperhatikan HyeonSeok saat ia akan keluar. Di dekat mobil, pria itu memanggilnya dengan ramah. Ketika HyeonSeok mengingatnya, tiba-tiba pria itu menusuknya diperut. Saat akan menusuk lagi, JinGyeom datang dari belakang dan memukulnya hingga pingsan dan menolong HyeonSeok.


JinGyeom lulus akademi kepolisian dengan nilai tertinggi dan mendapatkan penghargaan atas itu. HyeonSeok dan istrinya tampak senang seakan JinGyeom adalah anaknya sendiri. DoYeon ada disana untuk memotret kelulusan JinGyeom.


Kembali ke masa sekarang, HyeonSeok yang di tusuk oleh inu EunSoo terbaring di ruang perawatan intensif. Di luar, JinGyeom masih merasa aneh dengan dirinya sendiri yang tak merasakan emosi apapun tentang kejadian yang menimpa HyeonSeok yang sudah seperti ayahnya sendiri. Ketika DoYeon pergi untuk mendapatkan makanan untuk JinGyeom, TaeYi datang dan menegurnya karena tak mengangkat teleponnya bahkan tak ditemuinya di kantor polisi. Melihat kedatangan TaeYi, JinGyeom menangis dalam diam, sementara DoYeon hanya melihat dari jauh.


JinGyeom dan TaeYi duduk di kantin rumah sakit untuk makan. TaeYi mengira bahwa JinGyeom adalah orang yang penuh dengan emosional yang mungkin akan menangis saat menonton film atau drama. Itu karena ia melihat JinGyeom yang menangis di depannya sebanyak dua kali. JinGyeom meminta maaf akan keanehannya. Namun TaeYi bingung dengan ekspresi datar milik JinGyeom dan penasaran akannya. Ia penasaran dengan julukan JinGyeom semasa sekolah. Jingyeom menjawab tak ada julukan yang istimewa, hanya saja beberapa orang memanggilnya psikopat. Mendengar itu, TaeYi yang sedang minum tersedak oleh minumannya sendiri dan tertawa tak percaya. Mengira bahwa itu karena maksud lain, namun ia tercengang karena itu dimaksudkan untuk ekspresi datarnya. Ia mengeluarkan kartu pass milik JinGyeom dan memastikan bahwa itu adalah milik ibu JinGyeom. Ia tak percaya bahwa ibunya adalah ibu rumah tangga biasa karena kartu itu memiliki teknologi tinggi yang tidak ada pada masa kini. Masih dengan ekspresi datar, ia memperhatikan kartu itu lagi. TaeYi bertanya bagaimana ibunya bisa meninggal. Setelah diam sesaat, JinGyeom menjawab bahwa ibunya meninggal karena dibunuh membuat TaeYi terkejut dan merasa bersalah. Ia meminta izin untuk melihat barang milik ibu JinGyeom yang lain untuk melihat hubungannya dengan kartu itu.


JinGyeom membawa TaeYi ke rumah HyeonSeok dimana ia tinggal sebelumnya sejak usia 20 tahun. Membimbingnya masuk kekamarnya dan mengambilkan kotak simpanannya. Saat akan membuka kotak, TaeYi langsung mengambil alih dan mengeluarkan barang-barang dengan kasar. JinGyeom memperhatikan dengan seksama. Ketika TaeYi akan memasukkan kalung mutiara milik ibu JinGyeom ke kotak kembali, kalung tersebut jatuh dan buyar. Melihat itu, JinGyeom meminta TaeYi untuk menghentikannya. Ia menganggap bahwa dirinya salah tentang kemiripan TaeYi dengan ibunya karena tingkah TaeYi yang terlalu kasar. Ia memutuskan akan meminta orang lain untuk menganalisis kartu pass miliknya. TaeYi bertanya kenapa seperti itu. JinGyeom menjawab mungkin karena TaeYi tidak tahu perasaannya karena ibunya masih hidup. TaeYi dengan tatapan kesal membalikkan badan dan melangkah pergi tanpa melihat foto JinGyeom dan ibunya di rak buku di belakangnya.


TaeYi pergi ke restoran orang tuanya memakan Jamppong dengan lahap. Kedua orang tuanya bingung melihat anaknya makan seperti kesetanan dan menanyakan apakah ia bertengkar. TaeYi beralasan kalau orang itu aneh, tapi sebagai balasan ibunya mengajaknya ke gereja untuk menenangkan pikirannya. Ayahnya malah menyarankannya untuk berkencan saja. TaeYi kesal dengan itu. Saat mau pulang, ia berkata pada ayahnya untuk menemui ibu asuhnya di panti asuhan dengan alasan merindukannya.


Di rumah, JinGyeom baru selesai memperbaiki kalung peninggalan ibunya dan meletakkannya kembali dikotak untuk disimpan. Melihat fotonya bersama sangibu, ia memindahkannya kelaci meja. Di dala laci ia menemukan sketsa wajah laki-laki yang di identifikasi sebagai orang terakhir yang mungkin adalah pelaku yang ditemui ibunya sebelum meninggal.


Esoknya, TaeYi tampak sedang berdiri sambil membelai pohon besar di halaman panti asuhan. Seorang suster memanggilnya dari belakang. TaeYi memanggil suster itu dengan sebutan ibu dan memeluknya. Mereka masuk dan menikmati kopi di dalam dan berbincang tentang kabar masing-masing.


Di kantor polisi, JinGyeom yang sedang berjalan di lorong kantor menerima panggilan telepon yang memberikan informasi bahwa ibu EunSoo dan EunSoo yang tertangkap cctv apartemen di Jamsil 20 menit sebelumnya. Ya, ibu EunSoo (a.ka klien 1011) membawa EunSoo kesana menunggu broker membawakan obat untuk EunSoo ke kamar 712 dan meneleponnya dengan cemas. Terdengar suara langkah dari pintu.


JinGyeom yang berada di depan pintu 712 membuka pintu dengan kunci berbentuk kartu dan masuk kedalam. Dikamar, ia terkejut melihat EunSoo yang terbaring tak sadarkan diri dengan ruam dibadannya. Ia mengecek dahi EunSoo dan segera memanggil ambulan yang datang. Ia mendengar suara dari arah pintu yang sebelumnya ia biarkan terbuka.


Di atap, klien 1011 berdiri bersama MinHyuk dan rekannya. Rekan MinHyuk sudah memberikan obat pada EunSoo hingga keadannya akan baik-baik saja. Klien 1011 mengangguk lega. JinGyeom yang berdiri menunggu di sebelah EunSoo melihat EunSoo membuka matanya. Ruamnya juga sudah menghilang. Ia menanyakan keadaan EunSoo yang dijawab dengan anggukan pelan. Klien 1011 bertanya pada MinHyuk kenapa tak datang lebih awal. Karena klien 1011 berhubungan dengan broker, ia sengaja untuk menunggu sang broker yang rencananya akan menemuinya. Namun, ternyata ponsel klien 1011 tertinggal di apartemen nomor 712, ditemukan oleh JiGyeom. Ia melihat riwayat panggilan dan mencoba memanggil kembali. Saat itu juga terdengar dering telepon dari luar pintu. Broker yang memiliki janji dengan Klien 1011 sebelumnya berdiri di depan pintu. Melihat JiGyeom di dalam, ia memutar dan berbalik ke arah lift. JinGyeom memanggilnya, memperkenalkan dirinya sebagai polisi dan meminta untuk memeriksa ponselnya. Pria itu mengeluarkan pisau an akan menyerang JinGyeom yang berhasil di lumpuhkan JinGyeom. Saat itu EunSoo muncul dari belakang membuat JinGyeom berhenti dan menenangkan EunSoo, namun saat menoleh, pria tadi pergi melarikan diri.


Dari ruang pengawas, SiYoung memberitahu MinHyuk bahwa broker berlari di tangga darurat. Rekan MinHyuk kembali bersama klien 1011 ke Alice terlebih dahulu sedangkan MinHyuk berniat mengejar sang broker. Bola asap dilepaskan di ruang parkir oleh MinHyuk untuk menghentikan dan menangap broker. Dengan mengangkat kerah belakang broker, ia bertanya dimana bosnya berada. Broker hanya meludah mengejek, sehingga membuat Minyuk memukulnya. Tiba-tiba JinGyeom datang menyerang MinHyuk dan menangkap broker. Ia bertanya siapa MinHyuk sebenarnya. MinHyuk menyerang JinGyeom, alhasi si broker kabur sedangkan mereka berdua bergulat di tengah asap. MinHyuk berhasil merebut pistol milik JinGyeom dan mengacungan pistol kearan JinGyeom. Saat itu juga tiba-tiba DongHo datang memukul MinHyuk hingga jatuh kesakitan. DongHo menanyakan keadaan JinGyeom dan menanyakan siapa MinHyuk. Ia memborgol MinHyuk ke mobil. MinHyuk berkata bahwa mereka akan menyesali tindakan mereka ini. JinGyeom menyuruhnya menutup mulut dan meminta DongHo mengawasinya. Ia sendiri akan mencari ibu EunSoo. DongHo keberatan dengan itu sementara MinHyuk menggoyang-goyangkan tangannya yang diborgol. JinGyeom Melarang DongHo karena MinHyuk pentinguntuk kasus ini dan meninggalkan DongHo sendiri. DongHo yang tersenyum kesal melihat partnernya itu berbalik ke tempat dimana MinHyuk tadi diborgol namun ia tertegun kaget.


JinGyeom yang sudah berada di atap tidak melihat seorangpun yang ada disana. Saat melihat ke sekitar yang ia lihat hanyalah drone merah yang terbang menjauh. DongHo muncul dengan raut wajah bersalah. Curiga dengan DongHo yang terbata, mereka kembali ketempat tadi MinHyuk diborgol. Namun MinHyuk sudah menghilang dengan borgol yang masih terkunci tanpaada bekas pengrusakan.


Klien 1011 sudah berada di kamarnya di Alice. Duduk dengan sedih di depan cermin, ia mengingat EunSoo kembali. Dilepaskannya alat berbentuk earphone dari telinga kirinya, seketika itu juga wujudnya kembali menjadi ibu EunSoo versi tua. Cheol Am masuk kekamarnya, membicarakan perbedaan waktu Alice dan masa lalu pada klien 1011. Ia meminta informasi tentang broker yang dihubunginya sebelumnya. Klien 1011 mengingat kembali pertemuannya dengan sang broker dan perjanjian kerahasiaan yang dibuat dengan taruhan nyawa putrinya. Cheol Am berkata bahwa berkat ia sendirilah anaknya akan tumbuh tanpa seorang ibu. Sementara itu, di masa kini, ayah EunSoo yang pulang dari perjalanan bisnis menangis tersedu-sedu didepan mayat istrinya. JinGyeom keluar dari kamar ayat meninggalkan pria itu. Diluar dilihatnya EunSoo yang duduk sambil menggoyangkan kaki kecilnya. Ia bertanya pada JinGyeom tentang ibunya. JinGyeom hanya bisa diam dan mengelus sekilas kepala EunSoo lalu meninggalkannya. DongHo yang melihat JinGyeom mendekatinya meyakinkan bahwa borgolnya masih benar-benar terkunci dan tidak mungkin melarikan diri. JinGyeom hanya menjawab bahwa mereka harus menangkapnya lagi.


Di Alice, Cheol Am mengatakan pada MinHyuk bahwa klien 1011 tidak mau bicara karena masih ketakutan. MinHyuk berkata bahwa ia akan menyelesaikannya meskipun Cheol Am bilang itu karena klien 1011 ingin melindungi anaknya. Namun bagi MinHyuk, karena seorang rekannya mati dan Alice terekspos ke polisi ia harus menyelesaikannya. Cheol Am meminta MinHyuk untuk melepaskan kliennya itu. Dengan berat, MinHyuk yakin bahwa Cheol Am mengira bahwa ia tidak memiliki emosi karena tak mencari TaeYi dan bayinya. Pada akhirnya ia mengikuti keputusan Cheol Am dan keluar dari ruangannya menyusuri lorong-lorong Alice. Di ruang pengawas, SoYoung terus memperhatikan MinHyuk dari ayar monitor dan langsung menukarnya saat Cheol Am masuk ke ruang pengawasan. Ia memerintahkan SoYoung untuk melepaskan klien 1011. Menyanggupi, SoYoung juga menginformasikan bahwa Lee Se Hoon, pria yang kakinya dipotong MinHyuk saat mencari ‘buku nubuat’ Alice sebelumnya pada tahun 1992, akan dibebaskan dari penjara. Ia memutuskan akan membawanya sendiri alih-alih MinHyuk. Menurutnya MinHyuk akan mengingat TaeYi dan mempersulit dirinya sendiri jika melihat Lee Se Hoon. Sementara itu di planetarium pada masa kini, TaeYi tengah mengamati bulan dengan teropong.

Komentar

Postingan populer dari blog ini

Jurnal 23 Geografi Regional Indonesia: Pulau Sumatera

“SUMATERA” MAKALAH OLEH: DEWI SURYANI 13178/2009 PROGRAM STUDI PENDIDIKAN GEOGRAFI JURUSAN GEOGRAFI FAKULTAS ILMU SOSIAL UNIVERSITAS NEGERI PADANG 2012   KATA PENGANTAR Puji syukur Penulis sampaikan kepada Allah SWT, yang atas rahmat-Nya maka Penulis dapat menyelesaikan penulisan makalah yang berjudul “ Sumatera ” ini. Pada kesempatan ini, tak lupa Penulis mengucapkan terimakasih kepada pihak-pihak yang telah membantu kelancaran pembuatan dan dalam melengkapi isi makalah yang sebelumnya tidak diketahui oleh Penulis. Penulis menyadari bahwa baik dalam penulisan maupun isi dari makalah ini masih memiliki kekurangan. Oleh sebab itu, Penulis mengharapkan sumbangan pemikiran berupa kritik dan saran yang membangun demi kesempurnaan penulisan. Penulis berharap bahwa makalah ini dapat bermanfaat dalam pengembangan pengetahuan para pembaca mengenai Pulau Sumatera ...

jurnal 25 Langkah-Langkah Meraih Impian

  Meraih  Mimpi  Yuk!!! !!! Guys, pernah bermimpi nggak? Bagaimana impianmu itu? Sudahkah ada yang tercapai di hidupmu? Bagaikan didunia sihir, dengan memiliki impian, kita akan memiliki motivasi untuk hidup. Kenapa? Karena kita telah memiliki sesuatu yang ingin kita raih. Mau bukti? Lihat saja contoh yang paling terlihat, yaitu keberhasilan seorang Agnes Monica ataupun JK Rowling atau tokoh besar lain. Tentunya sebelum mereka berhasil sampai titik puncak saat ini, mereka memiliki mimpi. Mimpi yang benar-benar mereka inginkan. Nah, dari situlah timbul suatu keinginan untuk mewujudkan mimpi tersebut. Diikuti dengan niat yang sungguh-sungguh, maka bukan hal yang tidak mungkin jika mimpi yang kita inginkan akan dapat kita raih. Mimpi. Percaya atau tidak, setiap orang akan dengan mudah memiliki impian. Entah itu impian yang besar ataupun impian yang dekat dengan dirinya. Hanya saja, tidak semua orang beruntung untuk mewujudkannya. Untuk meraih impian kita, ap...

Jurnal 66: Dibuang Sayang, catatan Peta Ishoyet

Membuat peta ishoyet Langkah-langkah: 1.      Plotkan stasiun wilayah pengamatan, posisi stasiun (termasuk stasiun tetangga terdekat) jumlah curah hujan. 2.     Hubungkan masing-masing stasiun terdekat dengan garis sehingga membentuk bangun ∆ . 3.     Tentukan masing-masing titik curah hujan yang diinginkan berdasarkan interval yang ditetapkan sebelumnya (10, 20, 40, 50 dan 100)dengan menggunakan rumus dibawah ini. α AB    = jarak titik angka yang dicari N       = jarak antara stasiun A ke B NA     = angka curah hujan stasiun A NB      = angka curah hujan stasiun B 4.     Hubungkan masing-masing titik curah hujan yang sama dengan garis (tambahkan arah angin rata-rata wilayah) 5.     Tentukan luas masing-masing wilayah sesuai dengan metode bujur sangkar ...