TaeYeon yang baru bangun melihat TaeYi yang pagi-pagi sudah sibuk di papan tulis menuliskan rumus-rumus. Melihat keadaan TaeYi, ia bertanya sudah berapa lama TaeYi tidak tidur. Mendengar TaeYi terus bangun sejak tiga hari yang lalu, ia terkejut dan mengatakan bahwa kulitnya akan rusak. Ia membentak TaeYeon tentang kulitnya bukan hal yang penting. Namun begitu, tetap saja ia mengenakan mask infrared dikepalanya untu merawat kulitnya dan mengeluh kulitnya yang kering. TaeYeon bertanya apakah ia menerbitkan artikel lagi karena begadang berhari-hari. TaeYi hanya penasaran dengan kartu karena penasaran. Ia kesal dengan sikap aneh JinGyeom. Mendengar nama JinGyeom, TaeYeon bingung karena seingatnya TaeYi mengatakan JinGyeom adalah orang yang mesum. TaeYi membenarkan dan menambahkan bahwa JinGyeom juga seorang yang cengang. Di labor ia masih penasaran dengan kartu pass hingga teriak-teriak sendiri.
DoYeon berada di rumah sakit saat HyeonSeok sadar menanyakan keberadaan JinGyeom. DoYeon merajuk sebal karena selama ini ia selalu disana tapi yang ditanyakan hanya JinGyeom. Sementara itu, JinGyeom saat ini berada di TKP. Broker yang melarikan dulu ditemukan tewas di dalam mobil dengan luka tembak dikepala. Ia memastikan pada rekan lainnya bahwa orang itu adalah salah satu tersangka pada kasus EunSoo sebelumnya.
Di labor, teman TaeYi bertanya padanya tentang kartu sebelumnya. Dengan sebal, TaeYi mengatakan bahwa kartu itu akan di analisis oleh organisasi lain. Temannya curiga bahwa TaeYi bertengkar dengan si pemilik kartu dan menawarkannya untuk ikut ke katredal bersama. Mendengar itu lagi, TaeYi kesal karena semua orang menyuruhnya untuk bertaubat. Kartu itu tidak bisa di analisis jika kartu itu sendiri tidak ada. TaeYi menunjuk ke arah proyeksi kartu yang mereka pindai sebelumnya. Ia yakin bagian depan kartu itu merupakan lapisan layar. Namun arus daya/sumber cahaya tidak ditemukan pada kartu tersebut membuat temannya meragukannya. Melihat TaeYi yang masih penasaran, ia menyuruh TaeYi meminta kartu itu pada pemiliknya, yang tentu saja dengan keras ia menolak untuk memohon, dan berpikir untuk mencuri. Tapi mencuri dari seorang polisi, itu tidak mungkin. Temannya memberi usul untuk menyentuhnya secara emosional karena TaeYi bilang JinGyeom adalah orang yang cengeng.
JinGyeom sampai di labor dan masuk untuk menemui direktur. Dipintu masuk ia berselisih jalan dengan TaeYi yang langsung menyapa dan menanyakan apa yang dilakukannya di labor. JinGyeom disana untuk menyelisiki kasus. TaeYi kesal dan protes karena seharusnya ia juga bertanya kenapa TaeYi ada disini setelah sebelumnya TaeYi yang bertanya alih-alih diam. Namun JinGyeom hanya menjawab ia tidak penasaran. Ia terus bertanya hal yang diselidiki JinGyeom dan curiga JinGyeom datang untuk memintanya menganalisis kartu yang langsung di sanggah dan pergi meninggalkan TaeYi.
JinGyeom diminta untuk menunggu direktur diruangannya. Dari belakang, diam0diam TaeYi mencoba mengambil dompet JinGyeom dari belakang yang tentu saja disadari olehnya. TaeYi meringis dan terus mengoceh rasa penasarannya tentang kartu pass itu. Seakan mau memberi dompetnya, JinGyeom memasukkan dompetnya ke saku bajunya saat TaeYi akan mengambilnya sambil membungkuk (Gondok deeh ^_^’). Ia bertanya bukankah TaeYi sedang sibuk dengan makalah yang diiyakan TaeYi dengan bentakan. Namun demikian, TaeYi malah duduk di sofa dengan alasan ingin menemui direktur. Ia bertanya apakah pekerja disini adalah peneliti seperti TaeYi. Ya namanya juga pusat penelitian, tentu saja. Bingung dengan jawaban ketus TaeYi, ia bertanya apakah TaeYi marah padanya. TaeYi menjawab tidak dengan keras, dan disambut oleh JinGyeom dengan tanggapan syukurlah dengan wajah datar. TaeYi meminta maaf atas sikapnya terhadap peninggalan ibu JinGyeom sebelumnya dan berharap pembunuh ibunya segera tertangkap.
Pintu kantor terbuka. Direktur pusat penelitian (a.ka Seo O Won) masuk disambut oleh TaeYi yang sepertinya memang telah saling mengenal. Melihat wajah O Won, JinGyeom tertegun dan terdiam. Wajah itu amat mirip dengan sketsa pelaku pembunuhan ibunya. Ia langsung menyerang dan mencoba menahan O Won dengan tangannya.
Di ruang interogasi, JinGyeom masih terus menatap O Won dalam diam, sedangkan TaeYi terus mengoceh di samping O Won untuk menuntut jinGyeom atas tindakannya. DongHo masuk ke ruang interogasi berbisik pada JinGyeom di depanpintu, mengatakan bahwa surat penangkapan dibatalkan karena sketsa tidak cukup sebagai bukti penangkapan. JInGyeom kembali duduk dan melihat edua orang didepannya ini yang terus berbicara. Ia bertanya apa hubungan merka berdua masih terus menatap O Won dengan datar.
Di tempat makan, JinGyeom dan DongHo mekan bersama. DongHo memahami tindakan JinGyeom sebelumnya, karena jika ia diposisi JinGyeom ia pasti akan begitu juga. JinGyeom sendiri masih bingung dengan keanehan yang ia alami belakangan ini dan kebersamaan TaeYi dan O Won.
Di Universitas, O Won memberikan seminar dan memceritakan tentang efek kupu-kupu dan kemungkinan perjalanan dengan mesin waktu serta dunia pararel. Tampak JinGyoem mengikuti kelas tersebut duduk memperhatikan kuliah O Won. Selesai kelas, JinGyeom menemui di kantornya. Menanyakan apakah O Won mengenali Jung Gi Hoon. Mengetahui JinGyeom datang bukan untuk meminta maaf, O Won Tampak kesal dan mengaku tidak mengenalnya. JinGyeom datang karena rekam jejak ponsel mengatakan bahwa ia pernah kesana sebelumnya. O Won mencoba membuktikan dengan menelepon pegawainya tentang pegawai ataupun pengunjung yang datang dengan nama Jung Gi Hoon yang dijawab tidak ada. JinGyeom menatap dengan pandangan tidak percaya. JinGyeom akhirnya bbertanya apakah mereka meneliti drone. Namun O Won tidak ingin menjawab karena itu rahasia perusahaannya. Melihat JinGyeom yang terus menatapnya, ia yakin JinGyeom masih menganggapnya sebagai penjahat dan menyarankannya untuk menghentikannya. Saat O Won berdiri, JinGyeom menanyakan perihal pendapat O Won tentang perjalanan waktu. O Won berbalik menghadap JinGyeom dan balik bertanya . JinGyeom berkata bahwa ia tidak yakin karena belum melihatnya sendiri. Sedangkan O Won yakin itu ada, namun manusia tidak boleh melakukannya karena semua menyangkut kehidupan dan waktu yang dimiliki oleh Tuhan.
Di kantor, TaeYi sudah berhadapan kembali dengan JinGyeom. JinGyeom bertanya apakah O Won pernah berkata bahwa ia mirip dengan seseorang atau membicarakan orang lain. TaeYi bingung dengan arah pembicaraan ini dan bertanya apa yang ingin JinGyeom ketahui. JinGyeom hanya ingin mengetahui tentang siapa TaeYi. Ia menyarankan untuk sementara tidak bertemu dengan O Won. TaeYi menyetujui asal JinGyeom memberikan kartu pass padanya. JinGyeom menolak karena tidak ingin TaeYi terlibat lebih jauh lagi tentang kartu dan beranjak meninggalkannya.
TaeYi yang benar-benar penasaran dengan kartu itu terus mengikuti JinGyeom hingga ke kantor kepolisian Seoul. Mengusulkan untuk menjual kartu itu padanya atau menyewakannya, namun tetap ditolak hingga JinGyeom duduk di kursinya di kantor. TaeYi tetap memborbardir mengganti strategi dengan mengajaknya mengobrol sembari makan siang dan mentraktirnya. DoYeon yang sedang minum di pantry saat menunggu JinGyeom mendekat dengan menghentakkan kaki, sedangkan detektif lain hanya diam melihat mereka diantara kegiatan masing-masing. Kesal, DoYeon bertanya pada JinGyeom kenapa TaeYi ada disini. Saling menyerang dengan kata-kata sindiran, mereka berteriak di dalam kantor membuat polisi lain menganga. BoYeon di kanan menarik lengannya dan TaeYi dikiri menarik pundak jaketnya, menarik JinGyeom dengan paksa untuk makan sementara JinGyeom sendiri sedang membaca berkas kasus. JinGyeom diam dengan tatapan datar dan berdiri melepaskan dirinya dari kedua perempuan itu dan menyatakan bahwa dirinya sedang tidak nafsu makan, dan dikarenakan mereka berdua lapar, mereka harus makan bersama saja, kemudian langsung pergi keruang mediasi mengunci diri dan menarik tirai hingga tertutup meninggalkan keduanya. Perdebatan keduanya masih berlangsung hingga keduanya keluar dari ruangan. Melihat drama itu, polisi lain mengeluh dengan tidak adilan dunia. DongHo menjatuhkan barbel ditangannya dan bergumam bahwa berolahraga ternyata tidak berguna (Ngiri semua euy, JinGyeom direbutin ^O^).
Dalam perjalanan pulang, TaeYi dihubungi O Won. Mereka bertemu di kantor TaeYi. O Won bertanya hubungan TaeYi dengan JinGyeom. TaeYi menceritakan tentang kartu milik JinGyeom yang terlihat biasa namun memiliki bagian tengah dan kristal cair tapi tidak memiliki fluorescant (bagian pemancar cahaya). TaeYi masih belum mengetahui fungsi kartu itu, namun hal itu menarik minat O Won. Sayangnya TaeYi tidak memiliki kartu tersebut karena sudah diambil kembali oleh JinGyeom. O Won menyesap minumannya dengan tatapan jauh kedepan.
Di kantor, JinGyeomkembali mempehatikan kartu mas miliknya. Ia ingat saat memenccet tombol, barang di sekitarnya beterbangan. Ia memasukkan kembali kartu itu ke dompet, tepat ketika mendapat panggilan telepon dari TaeYi. Masing masing mengatakan bahwa lawan bicara mereka aneh. Ia masih mendesak mengenai kartu milik JinGyeom sembari berjalan disekitar kantor. O Won yang berjalan di lorong kampus sambil berpikir berhenti dan tersenyum. Diruangannya TaeYi menangkap sesuatu di luar jendela. Mendengar suara ynag berbeda, JinGyeom bertanya apa yang terjadi. TaeYi melihat drone merah terbang di jendela dan memberitahukan pada JinGyeom. Drone itu merekam TaeYi. Panik, JinGyeom langsung lari ke mobilnya masih terus menelepon TaeYi untuk menunggunya tanpa mematikan ponsel. Ia masi terus menelepon TaeYi meski mobilnya sudah di dekat kampus, tiba-tiba sebuah truk pindahan menabrak mobil yang ia kendarai hingga terbalik. Mobil itu kabur, orang-orang sekitar panik mendekat kearah mobil JinGyeom yang terbalik. Namun, tidak ditemukan siapapun di dalam mobil itu. Ditempat lain O Won sedang membaca buku nubuat di tangannya.
-saat anak menjadi penjelajah waktu, nubuat itu akan mulai terpenuhi. Tapi saat takdir belum tiba-
di tempat yang sama di depan kampus, JinGyeom tersadar dengan kesakitan berbaring di jalan seorang diri. Di pagar kampus terpampang baliho yang bertuliskan ‘Sesi Informasi Universitas Hanguk tahun 2010. JinGyeom bangun dan mengecek dompetnya. Tampak bekas terbakar dari dompet. Ia mengeluarkan kartu pass dari dompetnya yang masih dalam keadaan baik dan memasukkannya kembali. Mengecek ponselnya yang tiba-tiba dalam kondisi tidak ada layanan. Ia tampak bingung. Di dalam kampus, tampak catatan seorang mahasiswi jatuh di atas rumput. Isinya bertuliskan fenomena terowongan vertikal. Ketika ditiup angin, tampak halaman yang bergambar seorang perempuan dan terowongan mirip gua di dalamnya. Buku itu adalah milik gadis mirip TaeYi, bukan tapi TaeYi yang berasal dari masa tahun 2010.
-saat dia bersatu kembali dengan anaknya, anaknya akan dikendalikan seiring waktu-
Di depan gerbang, JinGyeom masih bingung dengan ponselnya, dan teringat akan TaeYi yang tadi akan ditemuinya.
-bersambung-
Komentar
Posting Komentar